Secara alami ternyata tubuh akan menyusut seiring dengan bertambahnya usia. Perilaku hidup sehat dengan asupan kalsium diharapkan bisa memperlambat proses penyusutan.
“Kira-kira 15 persen dari tulang kerangka manusia menyusut selama proses menua. Proses ini pada wanita dimulai sekitar masa menopause dan terus menyusut sekitar 0,5 persen setiap tahunnya,” terang ahli bedah tulang dari RS Jakarta dr RM Tjahja Nurrobi M Kes SpOT FICS.
Proses tadi, disebutnya alamiah karena tulang yang menua tidak hanya menjadi rapuh dan lemah, tetapi juga kehilangan beberapa unsurnya. Tulang semakin menipis dan mungkin juga memendek. Inilah yang kemudian ramai disebut sebagai osteoporosis.
Tinggi badan perempuan menyusut lebih banyak dibandingkan pria karena kadar hormon estrogen yang menurun dengan cepat. Sedangkan tubuh pria yang cenderung memiliki lebih banyak otot mampu menyangga mereka lebih kuat.
Meski tak secepat proses pada kaum Hawa, pria mulai mengalami osteoporosis baru 10 tahun kemudian. dr Tjahja memaparkan, efek penyusutan tulang pada orang berusia di atas 40 tahun mungkin disebabkan oleh lenyapnya ruas-ruas tulang belakang, sehingga selain mengalami sakit punggung penderita juga menjadi bungkuk.
Usia tua juga mempengaruhi tulang rawan. Di antara persendian terdapat epifisis (ujung tulang pipa) yang pada orang usia muda lebih pegas dan lentur. Tetapi pada orang tua, tulang rawan, seperti juga jaringan tubuh lainnya menjadi semakin tipis dan keras.
“Inilah yang menyebabkan orang tua menjadi semakin pendek, tubuhnya mengecil dan bungkuk,” papar lulusan FK Universitas Airlangga Surabaya ini.
Pengasuh laman ahlibedahtulang.com ini mengingatkan bahwa tidak semua punggung yang bungkuk disebabkan oleh ruas tulang belakang yang menyusut. Ataupun tulang rawan yang menipis,
tetapi ada juga yang disebabkan karena kebiasaan sikap tubuh yang buruk.
Sumber: republika.co.id