SEMARANG. Pantang menyerah, itulah salah satu resep berjualan Pak Tito, sapaan pemilik nama lengkap Tito Margiyono. Aktifitas usaha soto ayamnya memang belum begitu lama digelutinya, baru sekitar 2 tahun. Sebelumnya beliau bekerja ikut orang di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknik, sebagai tenaga pasang listrik. Beliau cukup lama bertahan di perusahaan tersebut, kurang lebih 8 tahun dan setelah dirasa tidak mengalami perkembangan finansial keluarganya beliau memutuskan keluar.
Keputusannya untuk keluar kerja memang dibilang nekat, karena beliau belum mempunyai pandangan akan bagaimana selanjutnya. Sampai kemudian beliau terinspirasi untuk berjualan soto ayam Semarang. Dengan modal seadanya, beliau membuat gerobak soto untuk berjualan soto keliling. Hasilnya memang belum signifikan, dengan omset rata-rata, Rp. 250.000 dengan penghasilan bersih Rp. 75.000 – Rp. 125.000. sedangkan beliau harus menanggung beban 3 orang, yaitu istri dan dua anaknya.
Sampai kemudian beliau bertemu dengan RZ, melalui SD Juara, karena kebetulan anak keduanya masuk SD. Semenjak bergabung dengan RZ beliau bergabung dalam komunitas wirausaha binaan RZ dan mengikuti pembinaan di sekolah bisnis yang diadakan RZ setiap pekan. Beliau merasakan mendapatkan suntikan semangat yang luar biasa dan bimbingan yang secara tidak langsung mengubah mindset dalam mensikapi kehidupannya.
Beliau berkesempatan mendapatkan fasilitas bantuan wirausaha dari RZ, baik berupa modal maupun sarana usaha. Dari fasilitas bantuan itu, beliau mencoba mengembangkan dengan membuka warung soto dengan mengontrak warung di wilayah Tlogosari, merupakan wilayah ramai di kota Semarang. Kini pak Tito tetap berjualan keliling, sedangkan istrinya yang menunggu warung sotonya. Usia warung sotonya memang baru satu bulan, sehingga belum memperlihatkan hasil signifikan namun mempunyai tren positif kenaikan. Beliau berharap usahanya bisa berkembang dengan baik dan mimpinya bisa mempunyai ruko untuk berjualan soto bisa segera terwujud.***
Newsroom/Andriyan Citra
Semarang
SEMARANG. Culinary business is one promising financial resource for entrepreneurs especially micro entrepreneurs. It has great prospective customers because people will not stop eating during their life.
This reason has encouraged Pak Tito or Tito to stop working as electrical installer and becomes a chicken soup merchant.
2 years ago, Tito tried to start a business with reckless and minimal business capital. He said that the business was initiated to improve his family’s economic condition.
At first, his business was not well known by the public because he has some competitors. However, he was a great fighter and never surrenders with it. Considering his potential and efforts, RZ gave him business financial assistance and entrepreneurship training.
He was trained the strategy of business development, service excellence and marketing strategy. Currently, his business is developing significantly. Many people who already known his products because finally he could rent a stall in Tlogosari, a crowded area in Semarang. “Thanks to RZ for assistance, training, and supervision,” Tito said. ***
Newsroom/Andriyan Citra
Semarang