[:ID]Anda yang suka sarapan bubur pagi-pagi, atau doyan menyeruput kuah sop saat makan malam, pasti kenal betul dengan jenis sayuran yang satu ini, seledri. Warna hijaunya yang menghiasi hidangan, ditambah aromanya khas, memang membangkitkan selera makan.
Namun sayang, kebanyakan kita cenderung memandang sayuran bernama latin Apium graveolens ini hanya sebagai bumbu atau pelengkap masakan. Karenanya tak banyak yang mengonsumsinya sebagai sayuran.
Menurut Prof Dr Ir H Hardinsyah, MS, di situlah letak perbedaan kita dengan masyarakat Barat, dalam memandang seledri. Orang Barat mengganggap seledri sebagai sayuran yang padat gizi dan dapat membantu gaya hidup sehat. Mereka lebih senang mengonsumsi seledri dalam bentuk jus atau sayuran dalam salad. Jenis seledri yang biasa mereka gunakan adalah yang bertangkai besar sehingga bisa dipotong-potong dan menjadi kudapan dalam salad.
Bandingkan dengan kita, yang mengiris tipis seledri lalu dijadikan taburan dalam masakan. Seledri yang kita gunakan umumnya memiliki batang kecil, itu pun yang hanya digunakan daunnya, sedangkan tangkainya tak terpakai.
Kenapa terjadi perbedaan ini? Agaknya, selain masalah selera yang berbeda, tak banyak dari kita yang menyadari kandungan nutrisi seledri. Selain wangi, seledri mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
Seperti yang dipaparkan Prof Hardinsyah, seledri menyimpan banyak zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Mulai dari potasium, asam folat, vitamin A karoten, vitamin C, serat, dan banyak lagi. Karena segudang zat gizi yang dimilikinya inilah seledri dipercaya mampu mendukung proses penyembuhan beberapa gangguan medis, antara lain hipertensi, alergi dan penyusutan daya ingat.
Tetapi, tentu saja, untuk mendapatkan khasiat seledri tersebut, cara mengonsumsinya pun harus tepat. Bila hanya sebagai bumbu pelengkap masakan, efek yang kita dapat sedikit sekali dibandingkan jika kita memakan seledri seperti layaknya kita makan sayur. Dan, satu lagi, khasiat seledri itu, tambah Prof Hardinsyah, justru tersimpan di tangkainya, bukan di daun.
Hipertensi
Zat gizi dalam seledri yang berkhasiat menurunkan tekanan darah disebut potasium. Potasium merupakan zat yang berlawanan dengan peran natrium. “Bila natrium cenderung bisa meningkatkan tekanan darah, maka potasium-lah yang bisa mengendalikan tekanan darah,” ujar Prof Hardinsyah.
Namun, guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB ini meningkatkan, seledri tidak mengobati penyakit hipertensi. Ia berfungsi mencegah, supaya hipertensi tidak meningkat. “Kalau hipertensinya sudah di atas 160, itu harus diobati dulu. Nanti kalau sudah turun, jadi di bawah 160, sekitar 140 atau 120, baru dijaga, melalui obat dan makanan,” urainya.
Alergi
Khasiat seledri yang lain yang sering disebut-sebut adalah untuk mengobati alergi. Menurut Prof Hardinsyah, sebenarnya belum ada penelitian khusus tentang ini tapi hal itu dimungkinkan karena seledri juga mengandung banyak vitamin A dan vitamin C.
“Vitamin A dan C itu, kan, meningkatkan imunitas. Kalau imunitas kita kuat berarti kita akan tercegah dari berbagai macam alergi yang masuk,” terangnya. Di samping itu, kita juga harus mengetahui bahwa alergi bisa disebabkan oleh faktor di dalam tubuh atau dari luar tubuh. Cara menyembuhkannya tidak sederhana namun mengonsumsi seledri bisa membantu mengurangi gejalanya.
Lalu bagaimana bila kita sendiri alergi terhadap seledri? Menurut Prof Hardinsyah alergi terhadap sayuran jarang sekali ditemui. Alergi hanya ditemui pada makanan dari bahan hewani atau telur.
Cegah penyusutan daya ingat
Satu lagi khasiat seledri. Disebut-sebut seledri bermanfaat untuk mencegah penyusutan daya ingat. Hasil penelitian yang dilakukan Universitas Illinois menyebutkan, peradangan otak bisa menyebabkan susutnya daya ingat. Namun, kandungan luteolin dalam seledri mampu menghambat pelepasan molekul yang menyebabkan peradangan di otak.
Menurut Prof Hardinsyah, hal ini juga dimungkinkan karena adanya kandungan asam folat dalam seledri. “Asam folat terbukti mampu memperlambat penurunan daya ingat,” ujarnya.
Masih banyak manfaat seledri lainnya. Antara lain, memperlancar buang air kecil, sumber antioksidan, merawat kesehatan rambut, dan lain-lain. Jadi, mulai sekarang, masukkan seledri sebagai bagian dari menu sehat Anda.
Sumber: Ummi-online.com[:]