JAKARTA. Indonesian Magnificence of Zakat menobatkan Sekolah Juara Rumah Zakat sebagai Best Empowerment in Education Program dalam IMZ Award 2010. Penobatan ini dilaksanakan di Graha CIMB Niaga gedung Financial Club lantai II, Jalan Sudirman Jakarta Pusat, Selasa (21/12). Penghargaan ini diterima langsung oleh Heny Widiastuti, Educare Departement Head Rumah Zakat yang membawahi langsung seluruh implementasi program Sekolah Juara dan program lain yang berkaitan dengan pendidikan.
Sampai 2010, Rumah Zakat telah memberikan kesempatan kepada 944 anak dari kalangan mustahik untuk bersekolah di SD dan SMP Juara. Sekolah Juara adalah program pendirian sekolah dasar dan menengah untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Aktivitas sekolah di SD Juara dan SMP Juara dirancang berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sesuai standar pemerintah yang dipadukan dengan metode pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Penerapan konsep multiple intellegences memungkinkan para siswa menggali potensi hingga menjadi insan mandiri dengan mental juara. “Nama Sekolah Juara dipilih agar seluruh siswa yang ada di sana memiliki long life motivation,” ujar Heny Widiastuti ketika ditemui dalam penobatan tingkat nasional tesebut.
Setiap siswa yang bersekolah di Sekolah Juara mendapatken Beasiswa Juara. Hinggal Desember 2010 SD Juara telah hadir di Bandung, Cimahi, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Yogyakarta, Surabaya, Pekanbaru, Medan, Semarang. SMP Juara baru hadir di Bandung. Beasiswa Juara diberikan agar dalam ketidakmampuan mereka, para siswa Sekolah Juara mampu mendapatkan fasilitas pembelajaran berkualitas secara gratis. Program beasiswa ini lebih terpadu karena pembelajaran yang dilakukan bersifat berkelanjutan dan berbasis sekolah.
Manfaat Sekolah Juara dan Beasiswa Juara ini sangat besar bagi siswa Sekolah Juara. Tidak ada sedikit pun perasaan minder dalam diri mereka selama mengikuti ajang-ajang perlombaan. Long life motivation telah terhunjam dalam diri mereka. Di SD Juara Yogyakarta misalnya, di penghujung tahun 2010 Ahmad Dzaki Habibi menjadi juara I lomba drawing and colouring, dan Nurul Athifah menjadi Juara I spelling bee, dalam perlombaan yang diadakan Youkay English Speaking Course, Minggu (19/12). Keberhasilan menjuarai 2 dari 3 perlombaan tersebut, taklepas dari latihan rutin yang diberikan Catur Palupi selaku guru bahasa Inggris SD Juara Yogyakarta. Dalam sepekan terakhir sebelum lomba mereka diberi latihan ekstra oleh Catur. “Nurul Athifah memang pandai dalam bahasa Inggris. Ketika latihan pun, beberapa kata yang harus dihafalkan dan dieja dilahap habis dengan mudah,” ujar Catur. Di sisi lain Dzaki yang mempunyai bakat menggambar, berhasil menjuarai lomba karena gambarnya merupakan ekspresi jujur dari perasaannya saat mengikuti lomba. “Dzaki seharusnya sudah pergi berlibur ke rumah kakeknya. Karena mengikuti lomba ia mencurahkan isi hatinya tentang suasana liburan yang ia inginkan dalam bentuk gambar yang sangat hidup,” tambah Catur.
Selain menggambar dan kemampuan berbahasa Inggris, masih banyak lagi kemampuan siswa yang digali dalam Sekolah Juara. Salah satunya adalah hafalan Al-quran. Di SD Juara Cimahi contohnya, dalam rangka mengapresiasi dan mengecek hafalan dan bacaan Al-quran siswa, diadalah uji publik hafalan juz 30 dan membaca Al-quran dengan tajwid, Selasa (21/12). Kali ini Siswa kelas VI yang menjadi objek uji publik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama adalah ujian membaca Al-quran. Siswa kelas VI maju satu persatu di hadapan guru dan siswa lain. “Selain membaca Al-quran, mereka pun dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang cara baca dan hukum bacaan dalam Al-quran,” ujar Malahayati, salah satu guru di SD Juara Cimahi. Sesi kedua diisi dengan ujian hafalan Al-quran. Ujian ini dimulai dengan pembacaan salah satu surat bersama-sama. Setelah itu satu-persatu dari siswa melanjutkan potongan ayat dan menebak nama surat yang dibacakan oleh para pendegar yang terdiri dari guru dan siswa tersebut.
Siswa kelas VI mengaku gugup ketika mengikuti ujian tersebut. “Biasanya kami dites hafalan hanya oleh wali kelas saja. Tapi Alhamdulillah bisa terselesaikan juga ujian ini,” ujar Ja’far S. Koli, salah satu siswa yang mengikuti ujian hafalan ini. Namun, dengan kegugupan dalam latihan membuatnya berhasil menjadi juara II hafalan Al-quran dalam acara FASCAL (Festival Anak Sholeh Cinta Lingkungan) yang digelar di SMP Al-Falah Bandung. Selain Ja’far S. Koli, SD Juara Cimahi juga memiliki lima juara lainnya dalam perlombaan tersebut. Juara 1 lomba menggambar diraih oleh Ishmah Khoirunnisa. Juara II lomba menggambar diraih oleh Muhsail Yasmin. Nisa Azkiatunnisa meraih juara III lomba baca puisi. Annisa Firdaus meraih juara I lomba hafalan Al-quran. Dalam bidang seni kaligrafi, Wafa Fauziyyah meraih juara II.***
Newsroom/Linda Handayani
Bandung