YOGYAKARTA. Rumah Zakat Cabang Yogyakarta kembali mengadakan Sekolah Bisnis bagi 18 member Kelompok Usaha Kecil Mandiri (KUKMI) pada Kamis (24/9) kemarin, kegiatan yang dilaksanakan di gedung Sinergy Center Umbulharjo ini menghadirkan pemateri Zuhri Setiawan, salah seoarang trainer muda Yogyakarta.
Dalam materinya, Zuhri menyampaikan tentang pentingnya disiplin dalam pencatatan dan pembukuan untuk kesuksesan bisnis. “Salahsatu kunci sukses bisnis adalah adanya pencatatan yang rapih terkait dengan manajemen bisnis. Terlebih pencatatan keuangan,” ujar Zuhri. Lebih lanjut trainer yang pernah menjadi Manager LPK Magistra Utama Yogyakarta ini mengungkapkan bahwa manajemen professional dalam bisnis itu harus bisa memisahkan penggunaan uang bisnis dengan uang untuk memenuhin kebutuhan sehari-hari. ”Tanpa tata kelola dan pencatatan keuangan yang baik, bisnis yang dirintis bisa macet ditengah jalan. Sangat disayangkan, padahal untuk memulai bisnis memerlukan modal dan energi yang tidak sedikit,” tegasnya.
Meski usia member yang bergabung dalam sekolah bisnis itu tidak muda lagi, Zuhri yang telah menjadi trainer dan motivator dalam beberapa tahun terakhir mengajak kedelapan belas member yang hadir untuk mengikuti beberapa games yang berkaitan dengan materi yang disampaikan, diantaranya “Bos Berkata” dan “Manajemen Kelompok”. Yang menjadikan sekolah bisnis ini semakin seru adalah adanya iqob berupa coretan lipstick di wajah bagi peserta yang melakukan kesalahan saat games.
Zaenal Abidin, MRO Yogyakarta mengungkapkan bahwa meski peserta yang hadir hanya 50% dari yang diundang, peserta tetap antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Basic Pak Zuhri sebagai trainer menjadikan penyampaian materi lebih menarik dengan adanya games yang mendukung pemahaman bagi peserta,” ujar Zaenal. Penyelenggaraan sekolah bisnis yang berbeda dari biasanya ini juga memberikan kesan yang mendalam bagi Suradi, salah satu member KUKMI dari ICD Umbulharjo. “Disamping penyampaiannya yang menarik, materi kali ini juga memberikan ilmu baru bagi saya untuk bisa memisahkan uang modal dengan uang untuk belanja sehari-hari,” ujarnya.***
Newsroom/Muhammad Zahron
Yogyakarta