SEKOLAH AWAL KEBANGKITAN BANGSA

oleh | Mei 20, 2013 | Kolom CEO

CEO. nur efendiMari sejenak memahami lebih dalam makna kebangkitan (ash-shahwah) yang merupakan bukti kesadaran hati dan akal. Ia juga merupakan bukti perlawanan terhadap keterpurukan dan keterlenaan. Indonesia adalah bangsa besar yang masyarakatnya memiliki semangat kebangkitan amat tinggi. Momen Sumpah Pemuda 105 tahun lalu adalah bukti nyatanya. Bukti lainnya adalah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Masyarakat Indonesia meraih kemerdekaan dengan tangan sendiri, bukan hadiah dari penjajah. Semangat kebangkitan ini didasari oleh kemapanan kapasitas intelektuap para pemuda.

Apa kabar dunia pendidikan Indonesia saat ini? Rumah Zakat sebagai mitra pemerintah dalam bidang pendidikan menghadirkan Sekolah Juara. Di sekolah gratis yang menggunakan pendekatan multiple intelliginces ini, para si iswa mendapatkan pendidikan formal yang dipadukan dengan pendidikan Islam. Materi yang disampaikan seimbang antara akademis, etika  dan nilai-nilai agama.

Selain pendidikan formal, Rumah Zakat juga menghadirkan pendidikan nonformal melalui Program Pengembangan Potensi Anak (P3A). Mereka dapat mengekspresikan kemampuan dalam berbagai bidang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Dalam bidang musik, Anak Juara Rumah Zakat mendapatkan pembinaan biola, gitar, dan angklung. Selain mengasah kecerdasan musikal, program ini juga menjadi salah satu upaya pelestarian budaya asli Indonesia.

Pada bidang IT, Anak Juara diakrabkan dengan program-program desain yang dapat menjadi bekal kemandirian bagi mereka baik secara intelektual maupun finansial. Program-program ini adalah upaya Rumah Zakat untuk untuk meluapkan potensi kebangkitan yang dimiliki generasi penerus bangsa. Tidak ada perubahan tanpa kebangkitan. Tidak ada  kebangkitan tanpa kesadaran intelektual, dan tidak ada kesadaran intelektual tanpa kesadaran hati. Bersama Rumah Zakat, mari raih kebangkitan dengan memenangkan kesadaran hati.