SURABAYA. (15/06). Susu kacang kedelai atau lebih tepatnya Sari kacang kedelai adalah semacam minuman yang dibuat dari kacang kedelai, dan disebut susu karena minuman ini berwarna putih kekuningan mirip dengan susu.
Sari kedelai ini cukup terkenal di Indonesia sebagai salah satu minuman yang sangat menyegarkan dan baik untuk kesehatan. Sari kedelai merupakan salah satu olahan kacang kedelai yang sangat mudah dijumpai dimanapun. Selain rasanya yang enak dan disukai, sari kedelai mempunyai manfaat yang tak kalah penting untuk tubuh.
Karena rasa dan manfaatnya ini banyak orang yang kemudian menjadikan susu kedelai ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, salah satunya adalah ibu Chusnul Chotimah yang sudah sejak 4 tahun lalu menekuni usaha Sari kedelai ini. Beralamatkan di Jl. Dinoyo Tengah No. 64 A Surabaya dalam kesehariannya ibu Chusnul memproduksi sari kedelai
Awal pertama kalinya ibu Chusnul menekuni usaha sari kedelai ini adalah karena berangkat dari rasa penasaran beliau akan rasa sari kedelai yang dijual di pasaran. Ibu Chusnul merasa setiap kali merasakan sari kedelai dari beliau beli rasanya terasa kurang nikmat.
Berangkat dari rasa penasaran itu ibu Chusnul coba membuat sendiri sari kedelai kemudian ditesterkan ke tetangga juga saudara beliau. Ternyata sari kedelai buatan beliau lebih segar dan nikmat. Atas dasar dorongan dari tetangga dan beberapa saudaranya ibu Chusnul di minta untuk serius mengembangkan usaha sari kedelainya, karena sebelumnya beliau hanya menerima order pesanan sari kedelai dari tetangganya saja.
Atas dasar itulah ibu Chusnul sejak saat itu memutuskan untuk fokus ke usaha sari kedelai. Mulai dari produksi 1 kg kedelai kemudian beliau coba titipkan ke warung-warung tetangganya. Untuk nama produk sari kedelainya sendiri ibu Chusnul ambilkan dari nama anaknya yang ke-2 As-Syifa’, dimana nama yang senantiasa memberikan obat penyembuh rasa haus bagi siapa saja yang meminumnya. Nama As-Syifa’ juga merupakan sebuah doa kehidupan bagi keluarga ibu Chusnul.
Seiring waktu berjalan ibu Chusnul terus menekuni usaha sari kedelai ini dan hingga saat ini ibu Chusnul dalam setiap harinya memproduksi sebanyak 7 kg kemudian setelah diolah menghasilkan 30 botol ukuran 330 ml. Untuk pemasarannya sampai saat ini sudah masuk ke beberapa Rumah Sakit dimana adanya beberapa orang yang menjadi resellernya.
Untuk pengembangan usaha sari kedelainya saat ini ibu Chusnul sedang berupaya mengajukan sertifikasi P-IRT ke Dinas Kesehatan Surabaya untuk usaha sari kedelainya. “Harapannya dengan adanya sertifikasi P-IRT ini nantinya produk Sari Kedelai beliau bisa di percaya oleh masyarakat luas karena sudah melalui proses perijinan di Dinas Kesehatan sehingga secara tidak langsung produk beliau bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi.” ungkap beliau dengan penuh harap.***
Newsroom/Gut Cahyono
Surabaya