Setiap orang pasti pernah merasakan kesedihan. Kesedihan ini bisa muncul karena banyak sebab. Bisa karena kegagalan, kekecewaan, kehilangan, musibah, sakit, dan lain sebagainya. Jika sedih melanda, rasanya air mata pun ingin menetes. Ditambah hati pun rasanya sesak dan gundah gulana.
Jika kesedihan tengah melanda Sahabat, maka ingatlah untuk bersujud kepada Allah Azza wa Jalla. Jika ingin menangis, maka menangislah. Jangan biarkan kesedihan itu membeku di dalam jiwa, biarkanlah air mata itu mengalir. Biarkanlah kesedihan itu tumpah ruah saat bersujud penuh rindu kepada-Nya.
Islam tidak melarang kita untuk menangis tersedu-sedu saat salat, apalagi saat salat Tahajud. Malahan menangis saat salat dan berdoa bisa melembutkan hati kita. Dengan tagisan itu maka hati kita akan lega. Dengan tangis itu maka kita akan mendapatkan kekuatan baru. Bahkan, Rasulullah saw. pun menangis ketika salat. Dan hal itu tidak membatalkan salat.
Ada hadis dari sahabat Nabi saw. bernama Ali r.a., beliau mengatakan, “Dahulu di perang Badar tidak ada pasukan berkuda yang ada pada kita kecuali Miqdad, dan aku telah melihat bahwa kami ketika itu sudah tidur semuanya kecuali Nabi Muhammad saw., ketika itu beliau berada di bawah sebuah pohon untuk salat dan menangis sampai waktu subuh tiba.” (H.R. Ahmad).
Sahabat, ada doa yang bisa kita panjatkan agar diberi ketenangan saat kesedihan melanda. Doa-doa ini bisa diucapkan setelah menunaikan salat fardhu atau salat sunah. Berikut doa-doanya:
1. Doa terhindar dari rasa sedih, lemah, bakhil, pengecut, beban utang, dan dari orang jahat
Allahumma Inni audzubika minal hammi wal huzni wal ajzi wal kasali wal bukhli wal jubni wal dholaid daini wa gholabatir rijali.
Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban utang serta tekanan orang-orang jahat.”
2. Doa agar dilapangkan hati dan dimudahkan urusan. Doa ini merupakan doanya Nabi Musa a.s. saat menghadapi Raja Fir’aun yang terkenal sangat jahat dan zalim. Doa ini dikutip dari Al-Qur’an surah Thaha ayat 25-28.
Rabbish rahli sadri. Wayassirli amri. Wahlul ‘uqdatam millisani. Yafqahu qauli.
Artinya: “Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku, dan mudahkanlah bagiku urusanku, dan lancarkanlah lidahku supaya mereka faham ucapanku.
3. Doa supaya diberi hati yang tenang
Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang rida dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.
4. Doa agar diberi kesabaran
Rabbanaa afrigh’alainaa shabraw-wa tsabbit aqdaamanaa wansurnaa ‘alal qaumil kafiriin.
Artinya: “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
5. Doa supaya diberi penyejuk hati, cahaya hati, dan penghilang kesedihan
Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatik, naashiyatii biyafik, maadlin fi hukmika, adlun fi qadlaika, as’aluka bikulli ismin huwa laka sammaita bihi nafsak, aw anzaltahu fi kitabik, aw ‘allamtahu ahadan min khalqik, awis ta’tsarta bihi fi ilmil ghaibi ‘indak, an taj’ala qur’ana rabi’a qalbi wanuura shadri wajalaa’a huzni wadzahaba hammi.
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku. Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkaukhususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikanAl-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.”