SURABAYA. SD Juara Surabaya mengisi sebuah program di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, Kamis (13/1). Dalam kesempatan itu SD Juara Surabaya diwakili oleh Yuni Istikhah, Kepala SD Juara; Sutiyoso, wali siswa; dan Wahyudi, siswa SD Juara.
Mengawali dialog interatif tersebut Yuni Istikhah memaparkan tentang peranan pemberdayaan pendidikan di masyarakat. Ia menjelaskan bahwa Sekolah Juara adalah program pendirian sekolah dasar dan menengah untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas kepada masyarakat yang membutuhkan. Aktivitas sekolah dirancang berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sesuai standar pemerintah, dipadu dengan metode pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Selain itu Yuni juga menjelaskan bahwa di SD Juara dilaksanakan konsep multiple intellegences yang dapat membuat para siswa menggali beragam potensi mereka. Hal ini dapat mengantarkan siswa menjadi insan mandiri. Nama SD Juara pun diambil agar siswa yang bersekolah di sana bermental juara dan memiliki pondasi mendasar long life motivation.
Sutiyoso, yang biasa dipanggil Tiyo mengisahkan juga tentang perbaikan sikap dan kebiasaan anaknya setelah bersekolah di SD Juara. Lelaki yang merupakan anggota komute sekolah ini bercerita bahwa anaknya sudah mulai percaya diri tampil di depan umum tanpa harus dipaksa.
Kisah lain yang menarik datang dari Wahyu, kelas 4. Dirinya dan sang adik rela mengayuh sepeda bekilometer-kilometer dan berangkat dari rumah pukul 5 pagi untuk mengejar ilmu di SD Juara. Sebelumnya, Wahyu memang sempat putus sekolah. Beberapa penelepon yang ikut berpartisipasi menyatakan dukungan untuk SD Juara, ada juga yang menginginkan dibukanya SD Juara di kota lain.***
Newsroom/Farah Dwi Hasnitha
Surabaya