JAKARTA. De
ngan kembali maraknya penyakit DBD di kalangan masyarakat, maka diperlukan upaya nyata dalam menanggulanginya agar tidak semakin banyak masyarakat yang terjangkit DBD.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai wujud kepeduliannya pada hari Jum’at (07/04) SD Juara Jakarta Selatan telah mengadakan fogging, fogging yang diselenggarakan tersebut adalah hasil sinergi antara SD Juara Jakarta Selatan dan puskesmas Kel. Kebagusan, kec. Pasar Minggu, Jaksel dengan maksud sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk yang sekarang sedang marak penyakit DBD.
“Fogging yang dilakukan di SD Juara Jakarta Selatan dilakukan agar nyamuk yang dalam kehidupannya selalu berada dekat dengan manusia tidak lagi berkembang biak. Nyamuk tinggal dan berkembang biak di sekitar lingkungan hidup manusia,” papar Irwan, petugas fogging.
“Fogging sebenarnya kurang efektif apabila tidak ditindaklanjuti dengan gerakan 3 M, yaitu Mencegah lebih efektif dari pada Mengobati atau Memberantas,” lanjutnya.
Mari kita tak akan kembali gerakan 3 M dilingkungan sekolah kita.***
#sinergimembanggakan
Newsroom/Rahmanto
Jakarta
JAKARTA. By the rise of dengue disease in the community, then we would require a real effort to overcome the mosquito population so that the affected people can decrease.
In connection with this, as an expression of concern on Friday (07/04) SD Juara South Jakarta has held fogging, fogging organized is the result of synergies between SD Juara South Jakarta and Government clinic Kebagusan subdistrict. Pasar Minggu district, South Jakarta, aimed to eradicate dengue mosquito.
“Fogging is done in SD Juara South Jakarta so that the mosquitoes are no longer breed. Mosquitoes live and breed around human living environment,” said Irwan, fogging officer.
“Fogging is actually less effective if it is not followed up with 3 M movement, which prevent more effectively than Treating or eradicate,” he continued.
Let’s bring back 3 M movement in our school environment. ***
Newsroom/Rahmanto
Jakarta
