SD JUARA JAKARTA TIMUR JADIKAN MOS MOMEN DEKATKAN DIRI PADA ALLAH SWTSD JUARA JAKARTA TIMUR MADE STUDENT ORIENTATION PERIOD AS A MEANS TO CLOSE TO GOD

oleh | Jul 21, 2016 | News

SD JUARA JAKARTA TIMUR JADIKAN MOS SEBAGAI MOMEN DEKATKAN DIRI PADA ALLAH SWTJAKARTA. MOS (Masa Orientasi Siswa) yang sekarang disebut dengan istilah MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di SD Juara Jakarta Timur diadakan tanggal 18 hingga 22 Juli 2016 (untuk kelas II s.d kelas VI) dan tanggal 18 Juli s.d. 18 Agustus 2016 (untuk kelas I).

MOS adalah salah satu agenda penting bagi semua sekolah, termasuk SD Juara Jakarta Timur, sekolah binaan RZ. Maka tak aneh manakala pemerintah ikut mensupport kegiatan hari pertama sekolah dengan mengimbau agar orang tua mengantar anaknya ke sekolah.

Termasuk para PNS dan para karyawan swasta diberi keluangan waktu maksimal 2 jam untuk mengantar anaknya ke sekolah. Pada tahun ajaran baru sekarang ini kita sering menyaksikan tayangan iklan di media cetak dan elektronik yang meluruskan makna MOS. Bahwa tidak boleh ada kekerasan dalam kegiatan MOS, jangan sampai ada perpeloncoan hadir di lingkungan sekolah, dan tidak dibenarkan ada tugas-tugas aneh dan tidak masuk akal yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

“SD Juara adalah sekolah yang jauh dari kekerasan dan meniadakan perpeloncoan sedari awal berdirinya. Kekerasan dan perpeloncoan yang sering terjadi di masa MOS adalah borok yang mesti di buang jauh-jauh, karena tak sesuai dengan budaya ketimuran kita, tak selaras dengan kepribadian bangsa Indonesia yang religius dan memandang etika sebagai sesuatu yang sangat berharga. Karena itu program MOS di SD Juara dirancang dengan mengedepankan konsep religius, kebersamaan, dan berkepribadian.” jelas Ahmad Kosasi.

Setiap pagi setelah mereka sampai di sekolah, sudah ada sambutan hangat dari guru yang berdiri di gerbang sekolah, menyambut mereka dengan hangat, menyalami dan menyapa mereka. Setelah itu mereka secara tertib meletakan tas di kelas dan langsung bergegas berwudhu untuk melaksanaka sholat dhuha secara berjamaah di lapangan.

“Di sinilah mereka dibimbing untuk mendekatkan, hati, jiwa, dan raga kepada Allah. Sholat adalah media penting bagi peserta didik karena dapat mencegah perbuatan destruktif, melembutkan hati dan mengajarkan empati.” pungkas Ahmad Kosasi.

 

 

Newsroom/Ahmad Kosasi
JakartaSD JUARA JAKARTA TIMUR JADIKAN MOS SEBAGAI MOMEN DEKATKAN DIRI PADA ALLAH SWTMOS (Student Orientation Period), which is now referred to as MPLS (Introduction to School Environment) in SD Juara Jakarta held on July 18 to July 22, 2016 (for 2nd grade to 6th grade) and on July 18 to August 18, 2016 for new students (1st grade).

MOS is one of the important agenda for all schools, including SD Juara Jakarta, school under RZ guidance. No wonder when the government supports the activities first day of school by appealed to parents for drop off their children to school.

Including civil servants and private sector employees were given a permit maximum of 2 hours to drop their children to school. In the new academic year today we often see commercials on the print and electronic media which straightens the meaning of MOS. That there should be no violence in the activities of MOS, hazing should not present in the school environment, and prohibited to give strange task and unreasonable to be done by students.

“SD Juara is a school that is far away from the violence and abolishes hazing since its inception. The violence and hazing that often occurs in the MOS are ulcers that must be at throw away, because it did not correspond to our eastern culture, not in tune with the personality of the Indonesian nation religious and ethical view as something very precious. Therefore MOS program in SD Juara is designed to promote the concept of religious, togetherness, and personality” said Ahmad Kosasi.

Every morning after they arrived at school, they will have a warm welcome from a teacher standing at the school gate, greeted them warmly, shook hands and greeted them. After that they put the bag in an orderly manner in the classroom and immediately rushed to perform ablutions for doing Duha prayer in congregation in the field.

“This is where they are guided to close their heart, soul, and spirit to God. Prayer is an important medium for students because it can prevent a destructive act, soften hearts and teach empathy.” Ahmad Kosasi added.
 

Newsroom/Ahmad Kosasi
Jakarta

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0