[:ID]CIMAHI. Pagi hari, Jum’at (5/10) setelah melaksanakan Pembiasaan Pagi, siswa dikejutkan dengan suara Sirine dan dentuman yang menggelegar. Bapak dan Ibu guru pun berteriak meminta semua siswa segera bergegas menuju lapangan berkumpul menghindari bangunan yang mungkin bisa rubuh.
Anak-anak pun berhamburan, berlarian sambil berteriak menuju lapangan. Beberapa anak terlihat begitu panik dan berlari menuju lapangan walau tanpa alas kaki, namun banyak juga yang menuju kelas terlebih dulu menyimpan alat solat dan memakai sepatu sebelum kelapangan.
Saat semua sudah dilapangan, sambil terengah-engah dan panik, Pa Suhud Syamsul Hakim, S.Si menenangkan para siswa dan memberitahu mereka bahwa tadi itu simulasi jika terjadi bencana, karena tanpa ilmu maka ada banyak yang tidak mengikuti instruksi untuk langsung kelapangan.
Hari ini siswa akan diberi sosialisasi tentang bencana dan cara menghadapinya dengan benar dari TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Kota Cimahi. Selesai sosialisasi anak-anak melakukan simulasi kembali dengan menerapkan pengetahuan yang sudah diberikan. Hasilnya anak-anak mampu mengendalikan diri (tidak panik), menerapkan sikap saat gempa dan ada dalam ruangan (melindungi kepala, berlindung di segitiga kehidupan) dan melakukan evakuasi dengan tertib.
Diakhir acara anak-anak melakulan penggalangan dana dan menyalurkan dana yang terkumpul ke Rumah Zakat Cimahi yang diwakili Brach Manager Rumah Zakat Cimahi. Anak- anak mengaku senang bisa mengikuti kegiatan hari ini. Walaupun hanya berupa simulasi tapi siswa kelas 1 dan 2 begitu menjiwai sehingga mereka merasa begitu sedih jika gempa benar terjadi di sekolah mereka.
Seorang siswi, Aulia (kelas1) bertanya “Nanti kita sekolahnya dimana”. Subhanallah, semoga bencana tidak menimpa kita semua.
“Semoga sedikit bantuan dari SD Juara Cimahi ikut meringankan beban korban gempa di Palu dan Donggala. Terima kasih kepada TAGANA, Rumah Zakat dan awak media yang hadir” ujar Kepala Sekolah SD Juara Cimahi, Nurzaman.
Newsroom
Jajang Sudarsa / Lailatul Istikhomah[:]