SATU CERITA KEMAH JUARA

oleh | Jul 12, 2011 | News

JAKARTA. Rumah Zakat menggelar acara akbar yaitu Kemah Juara Nasional yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur, Kamis hingga Sabtu (7-9/7). Peserta kegiatan ini anak asuh binaan Rumah Zakat yang berasal dari Regional Jakarta Raya, Jawa Barat serta Banten.

Pada hari pertama, Kamis (7/7) acara diawali dengan atraksi pantun berbalas dan silat khas Betawi. Kemah Juara secara resmi dibuka oleh perwakilan Gubenur DKI Jakarta, Walikota Jakarta Timur dan Kementerian Sosial. Anak asuh yang memakai pakaian adat 33 daerah mewakili 33 kota kantor pelayanan Rumah Zakat se-Indonesia mengitari peserta acara. Di akhir  acara sebelum doa pentutup, anak-anak asuh beraksi dengan membawa payung sambil menari-nari di lapangan. “Merangkai Senyum Indonesia”, begitulah kalimat yang terbentuk dari payung yang mereka bentang.

Di hari kedua, Jumat (8/7) perlombaan digelar melalui zona akademis dan zona seni yang dilombakan di pagi hari dan zona olahraga serta zona outbound yang digelar setelah sholat jumat. Sebanyak 12 perlombaan dilaksanakan di waktu yang sama mengharuskan para peserta membagi anggota untuk menjadi utusan. Gelak tawa anak-anak asuh memenuhi tiga lapangan besar dari pagi hingga sore harinya. Semangat meraih juara terlihat dari wajah mereka. Tak hanya anak laki-laki saja yang bersemangat, anak perempuan pun sangat gigih berjuang untuk meraih juara. Ada peserta yang terlihat sangat percaya diri menjawab pertanyaan yang diajukan namun ada juga yang menggeleng-gelengkan kepala. “Aduh, banyak sekali angkanya, hasilnya berapa ya?”, ujar Rahadian Fuad sambil menggaruk kepala. Siapa yang bisa menyangka dialah yang sempat salah menjawab soal justru yang memenangkan lomba Matematika.

Saat malam hari tiba, marawis dari Kontingen Cilegon menghangatkan suasana. Diikuti oleh Tari Topeng dan pentas seni lainnya, acara dilanjutkan dengan penghargaan berupa medali diberikan kepada para juara. Tampak wajah-wajah juara mereka memenuhi panggung. Bahkan ada yang memenangkan beberapa perlombaan hingga mendapatkan medali lebih dari satu. Kemah Juara pun ditutup secara resmi oleh para panitia.

Di hari terakhir, Sabtu (9/7) setelah senam pagi berlangsung, antusias para anak asuh masih begitu tinggi hingga saat di kemah pun mereka masih bernyanyi bercanda ria bahkan ada yang mengulang adegan dan pertunjukan mereka saat pentas seni semalam. Saat para peserta telah mandi dan bersiap, mereka pun memenuhi lapangan menunggu angkutan tiba. Para mentor yang masih melihat semangat para peserta menggalang keceriaan dengan permainan insidental. Riuh mereka pun menggema saat menaiki angkutan untuk kembali ke rumah masing-masing.***

Newsroom/Mohammad Jabbar Oxtaverdi
Jakarta.