SOLO. Usia yang telah melewati separuh abad, tak menyurutkan semangat pak Paino yang disapa pak Noe dan bu Ponijem untuk berdikari. Keseharian pak Paino bekerja sebagai buruh di Kelurahan Jagalan, sedangkan bu Ponijem mengasuh cucu di rumah karena sudah setahun keluar dari kerjaan di kantin kampus Universitas Sebelas Maret (UNS). Mereka masih punya tanggungan menyekolahkan anaknya yang sekarang kelas 3 SMU.
Usaha sate ayam dan gembus (tahu) merupakan impian mereka, karena dulu pak Noe pernah bekerja untuk mengelola usaha sate. Setelah Micro Business Officer (MBO) Rumah Zakat M Afifudin Z yang disapa Aif mengetahui impian mereka dari anak pak Noe yang mendapat beasiswa dari Rumah Zakat.
Selanjutnya Afif bertemu dengan mereka, digulirkanlah beberapa solusi untuk mewujudkan impian pak Noe berupa memberdayakan sebuah becak, penyiapan lahan, persiapan soft opening dan lainnya. Usaha sate pak Noe, Minggu (19/2) mulai launching dibuka, 60 tusuk sate ayam dan 70an tusuk sate gembus laku terjual. Tentu pak Noe bersyukur impiannya dapat diwujudkan, sehingga keberhasilan usahanya ini harus terus dipertahankan.***
Newsroom/Muchammad Afifudin Z
Solo