Di dalam Islam, anak yatim memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Bahkan, Al-Qur’an dan hadis berkali-kali mengingatkan umat Muslim untuk menyayangi dan menyantuni anak yatim dengan penuh kasih.
Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Sebab, anak yatim adalah bagian dari masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus, terutama karena mereka kehilangan sosok pelindung utama dalam keluarga.
Namun, mengapa santunan kepada anak yatim begitu ditekankan dalam ajaran Islam? Adakah hikmah yang tersembunyi di balik anjuran ini? Nah, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahasnya lebih lanjut. Yuk, simak!
Anak Yatim Adalah Amanah yang Harus Dijaga
Ketika seorang anak kehilangan ayahnya, mereka kehilangan figur yang bertanggung jawab atas nafkah, perlindungan, dan pendidikan.
Islam melihat anak yatim sebagai suatu amanah yang dititipkan kepada umat Muslim. Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah: 20, Allah SWT berfirman:
وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡيَتٰمٰىؕ قُلۡ اِصۡلَاحٌ لَّهُمۡ خَيۡرٌ
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!”
Menjaga hak-hak anak yatim, baik secara materi maupun kasih sayang, adalah bentuk ibadah yang sangat dicintai Allah SWT.
Mereka tidak hanya membutuhkan bantuan secara fisik, tetapi juga dukungan emosional agar tumbuh menjadi individu yang kuat dan mandiri.
Mendekatkan Diri kepada Allah Melalui Kebaikan
Santunan kepada anak yatim adalah cara nyata untuk meraih ridha Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini,” seraya menunjuk jari telunjuk dan jari tengahnya (HR. Bukhari).
Hadis ini menggambarkan betapa dekatnya kedudukan seseorang yang peduli pada anak yatim dengan Rasulullah di akhirat kelak.
Lebih dari sekadar membantu, santunan ini juga mengajarkan kita untuk memiliki empati dan rasa syukur. Ketika membantu mereka yang membutuhkan, hati menjadi lebih peka terhadap nikmat Allah SWT.
Baca Juga: Tips Agar Anak Semangat Mengaji, Orang Tua Wajib Tahu!
Membantu Mengurangi Ketimpangan Sosial
Anak yatim sering kali menjadi kelompok yang rentan terhadap kemiskinan. Tanpa adanya dukungan dari masyarakat, mereka berisiko kehilangan akses ke pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Nah, Islam sangat menekankan pentingnya menjaga keadilan sosial, termasuk memastikan anak-anak yatim mendapatkan hak-haknya.
Maka dari itu, dengan menyantuni anak yatim, kita berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan sosial yang ada.
Ini bukan hanya membantu mereka secara individu, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan adil.
Menghindari Azab dan Mendatangkan Berkah
Dalam Al-Qur’an surah Ad-Dhuha: 9-10, Allah SWT memperingatkan umat Muslim untuk tidak berlaku kasar terhadap anak yatim.
فَاَمَّا الۡيَتِيۡمَ فَلَا تَقۡهَرۡؕ ٩وَاَمَّا السَّآٮِٕلَ فَلَا تَنۡهَرۡؕ
“Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik.”
Mengabaikan hak anak yatim tidak hanya berdampak buruk bagi mereka, tetapi juga bisa mengundang murka Allah SWT.
Sebaliknya, menyantuni anak yatim mendatangkan keberkahan, baik dalam harta maupun kehidupan secara keseluruhan. Kebaikan yang diberikan kepada mereka akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
Meneladani Rasulullah SAW
Pengalaman hidup Rasulullah menjadi contoh nyata bahwa anak yatim memiliki potensi untuk tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, asalkan mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup.
Dengan menyantuni anak yatim, kita secara langsung mengikuti jejak dan langkah beliau. Selain itu, Rasulullah selalu memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim dalam masyarakat.
Beliau memastikan mereka tidak merasa ditinggalkan dan selalu menyuarakan pentingnya menjaga hak mereka. Sikap ini adalah teladan yang harus kita jaga dan terus diwariskan.
Kesimpulan
Jadi, santunan anak yatim bukan sekadar anjuran, tetapi juga bukti nyata kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Dengan menyantuni anak yatim, kita tidak hanya membantu mereka, tetapi juga memperkuat keimanan, meraih keberkahan, dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat.
Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.