Di tengah kehidupan yang semakin modern, istilah santet masih sering terdengar dan menjadi bahan perbincangan. Banyak orang yang meyakini bahwa santet adalah praktik sihir yang bisa mendatangkan malapetaka bagi orang lain.
Dalam Islam, kepercayaan akan hal-hal gaib dan kekuatan jahat memang ada, tetapi harus ditempatkan dalam konteks yang benar. Namun, sebagai seorang Muslim kita diajarkan untuk mempercayai takdir Allah SWT dan tidak terjebak dalam praktik semacam ini.
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas lebih lanjut terkait santet. Apakah hal ini benar-benar ada? Bagaimana kita harus menyikapinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan berikut!
Apa Itu Santet dan Bagaimana Islam Memandangnya?
Santet merujuk pada praktik pengiriman energi negatif atau sihir dengan tujuan menyakiti orang lain. Di berbagai kebudayaan, termasuk di Indonesia, santet sering dikaitkan dengan praktik perdukunan yang menggunakan mantra dan jimat.
Namun, dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang berkaitan dengan sihir dan praktik gaib dilarang. Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah: 168, Allah SWT berfirman:
وَّلَاتَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Praktik santet dianggap sebagai bentuk penyekutuan kepada Allah SWT dan menjadikan makhluk sebagai perantara untuk mencapai tujuan yang tidak baik.
Apakah Santet Itu Benar-Benar Ada?
Dalam Islam, kita memang diajarkan untuk percaya pada hal-hal yang tidak tampak, termasuk kekuatan jahat yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia. Namun, kita juga harus waspada dan tidak terjebak dalam ketakutan yang berlebihan, termasuk santet.
Perlu kita ingat bahwa Allah SWT yang Maha Kuasa memiliki kendali penuh atas segala sesuatu yang terjadi. Dalam Al-Quran surah Al-Anfal ayat 24, Allah SWT berfirman:
وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوۡلُ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَقَلۡبِهٖ وَاَنَّهٗۤ اِلَيۡهِ تُحۡشَرُوۡنَ
“dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”
Dengan begitu, keimanan kita kepada Allah SWT yang Maha Kuasa harus menjadi pegangan utama dalam menghadapi segala cobaan.
Bagaimana Sikap Kita Sebagai Seorang Muslim?
Sebagai seorang Muslim, sikap kita terhadap santet harus bijak dan berdasarkan ajaran Islam. Berikut beberapa langkah yang dapat kita ambil:
1. Perkuat Iman dan Taqwa
Memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah dan doa adalah langkah pertama yang harus dipegang teguh. Dengan meningkatkan iman dan taqwa, kita bisa mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kejahatan.
2. Berdoa dan Membaca Al-Qur’an
Mengamalkan doa-doa dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, seperti Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) dan dua surah terakhir (Al-Falaq dan An-Naas), dapat menjadi benteng perlindungan.
3. Waspada dan Tidak Takut
Kita perlu waspada terhadap praktik perdukunan tetapi tidak terjebak dalam ketakutan. Santet bukanlah hal yang harus kita takuti, melainkan tantangan yang harus dihadapi dengan iman dan tawakkal kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Jadi, dalam perspektif Islam, santet adalah praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan seharusnya dihindari. Kepercayaan akan santet harus diletakkan dalam konteks yang benar, yaitu sebagai ujian dan takdir dari Allah SWT.
Ingatlah, hanya Allah SWT yang memiliki kuasa atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.