BATAM -Ini kisah tentang Nuraini, wanita tangguh yang harus menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi pemulung karena sang suami sudah lama meninggal dunia. Sampah-sampah plastik inilah yang menjadi tumpuan hidupnya bersama ketiga orang anaknya tercinta.
Meskipun hidupnya berada dalam garis ekonomi di bawah rata- rata, Ibu Nuraini memiliki tekad yang kuat dalam merubah taraf hidupnya. Baginya, keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk mencari kebahagiaan hidup. Nuraini mampu menunjukkan kepada dunia bahwa pengepul sampah plastik bisa menyekolahkan anak nya sampai keperguruan tinggi. Anak pertama dari Ibu Nuraini yang bernama Annisa berhasil kuliah di Universitas Brawijaya Malang semester 4.
Annisa adalah anak yang berprestasi semenjak jenjang SD sampai jenjang SMA. Alhamdulillah berkat prestasi yang di raih oleh Annisa dan berkat doa Ibu Nuraini , Annisa bisa melanjutkan pendidikan nya sampai perguruan tinggi melalui jalur Bidikmisi. Anak Ke Dua Ibu Nuraini sekarang menginjak jenjang SMP kelas 7, dan anak Ke Tiga nya masih kelas 1 SD.
Mengadu nasib di Ibu Kota Batam tidak semudah yang dijalani. Di umurnya yang senja, setiap hari Ibu Nuraini harus berkeliling untuk mengumpulkan gelas dan botol plastik. Hasil penjualan yang terkumpul digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan modal pendidikan ketiga anaknya.
“Pendapatan ekonomi saya memang rendah, tapi saya enggak mau mengandal tangan orang lain berada di atas. Saya masih bisa bekerja keras untuk menghidupi keluarga dari hasil mengumpulkan rongsokan,” tuturnya.
Nuraini dikenal oleh tetangga sangat ramah dan rendah hati, beliau juga bekerja sampingan menjadi asisten rumah tangga. Dari pagi mulai jam 07.00-11.00 Wib ibu Nuraini bekerja sebagai pemulung, dan dari siang Jam 13.00-17.00 Wib Nuraini bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Kucuran keringat tanda kerja keras Nuraini yang tidak pernah mengenal lelah mencari nafkah untuk kebutuhan seharai-hari dan pendidikan ketiga anaknya. Perempuan hampir paruh baya yang menjadi hero untuk keluarga ini mampu berjuang dan menjadi seorang Ibu hebat sebagai pengepul barang bekas.
ketegaran Nuraini tentunya tidak lepas dari dorongan bantuan yang dititipkan para donatur kepada Rumah Zakat. Dalam hal ini Rumah Zakat menyalurkan bantuan sembako untuk Nuraini, selain itu Rumah Zakat juga menyalurkan bantuan beasiswa untuk anak-anak Nuraini.
Newsroom
Susi Susanti/Amri Rusdiana