Salat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang dilakukan
selama bulan suci Ramadan. Salat ini dilaksanakan selepas mengerjakan salat
Isya dan biasanya dikerjakan secara berjemaah di masjid.
Meskipun dianjurkan untuk dikerjakan secara berjemaah, akan
tetapi salat sunah ini tetap bisa dikerjakan secara munfarid (sendirian) di
rumah apabila terdapat uzur syar’i tertentu.
Dalam sejarahnya, salat Tarawih pertama kali terjadi pada masa Nabi
Muhammad saw. di Masjid Nabawi pada tahun ke-8 Hijriah.
Setelah itu, pada masanya Khalifah Umar bin Khattab, salat Tarawih
ini dikerjakan lebih terorganisir dengan mengajak para Sahabat mengerjakan
salat Tarawih secara berjemaah di Masjid Nabawi.
Baca Juga: Apa Saja Sunah-Sunah di Bulan Ramadan?
Salat Tarawih merupakan salat sunah yang dianjurkan untuk
dikerjakan. Hal tersebut tertuang dalam hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim berikut ini:
“Dari Abi Hurairah r.a.,
Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadan dengan anjuran yang tidak keras.
Beliau berkata, ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah (salat Tarawih) di bulan
Ramadan hanya karena iman dan mengharapkan rida dari Allah, maka baginya
diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.”
Perbedaan Pendapat
Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Terkait salat Tarawih ini memang ada perbedaan pendapat
jumlah rakaatnya. Ada yang salat Tarawih dengan 20 rakaat (dengan salat Witir 3
rakaat menjadi 23 rakaat), 8 rakaat (dengan salat Witir 3 rakaat menjadi 11
rakaat), atau bahkan 36 rakaat (dengan salat Witir 3 rakaat menjadi 39 rakaat).
Perbedaan jumlah rakaat tersebut terjadi karena memang tidak
ada satu pun hadis yang sahih yang menerangkan jumlah rakaat salat Tarawih yang
dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw.
Pendapat yang menyatakan salat Tarawih dikerjakan 23 rakaat
datang dari ulama mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.
Sementara yang menyatakan salat Tarawih dilakukan 11 rakaat
dikemukaan oleh ulama mazhab Hanafi, seperti Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam.
Dan salat Tarawih dengan 39 rakaat dikemukakan oleh ulama
mazhab Maliki.
Baca Juga: 6 Tips Agar Ibu Hamil Aman Berpuasa Ramadan
Motivasi Rasulullah
untuk Menghidupkan Malam Ramadan
Karena tidak adanya hadis yang sahih dan eksplisit mengenai
jumlah rakaat salat Tarawih yang dikerjakan oleh Rasulullah saw., maka jumlah
rakaat salat Tarawih ini dikembalikan kepada keyakinan masing-masing.
Yang pasti, berarapun jumlah rakaat salat Tarawih yang kita
pilih, kita tetap harus menghidupkan malam-malam Ramadan dengan beribadah
kepada-Nya.
Motivasi untuk menyemarakkan malam Ramadan dengan beribadah
ini datang dari Rasulullah saw. Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim berikut ini:
“Rasulullah saw.
memberikan motivasi untuk mengerjakan salat pada malam Ramadan tanpa
mewajibkannya kepada para sahabat. Beliau bersabda, ‘Barang siapa yang
mendirikan salat malam dibulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala maka
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’”
Baca Juga: Manfaat Puasa Ramadan
Itulah penjelasan singkat mengenai jumlah salat Tarawih di
bulan Ramadan. Semoga bisa menambah wawasan keislaman terkait Ramadan.
Rumah Zakat adalah lembaga amil zakat terpercaya dan
profesional di Indonesia. Sahabat bisa menunaikan zakatnya di bulan Ramadan
melalui Rumah Zakat.
Dengan berzakat, maka harta kita akan bertambah berkah dan
kita pun akan mendapatkan pahala yang berlimpah di bulan Ramadan.
Klik di sini untuk memulai berzakat melalui Rumah Zakat.