[:ID]LEMBANG. Awal tahun 2013, tepat 27 Januari 2013 merupakan awal berdirinya organisasi Masyarakat Cinta Lingkungan (MCL) yaitu organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengolahan sampah di bawah Binaan RZ, saat itu dipegang oleh pak Ahmad Arif. Adapun program Masyarakat Cinta Lingkungan meliputi Infak Sampah, Bank Sampah, Pupuk Kompos, dan Handycraft.
Di pertengahan tahun tahun 2014, Bank Sampah masih terus berjalan dengan nasabah aktif sekitar 50%, yaitu sekitar 35 nasabah dari total nasabah 70. “Kami pengurus MCL ingin merealisasikan penutupan TPS ilegal yang ada di lingkungan kami dan membangun TPS yang legal yang bisa dikelola oleh masyarakat. Harapan kami terwujud setelah adanya pemilihan ketua RW 03 yang baru pada bulan Juni 2014,” tutur ibu Tati selaku ketua lapangan.
Program pemilahan sampah menjadi salah satu program prioritas ketua RW 03 yang baru untuk segara direalisasikan, hingga ahirnya dengan bantuan moril dan materiil dari RZ serta dukungan dari masyarakat dan kepala desa Langensari sekitar bulan November 2014 dapat dibangun pengolahan sampah yang dikelola oleh masyarakat RW 03, dengan tanah wakaf dari kepala desa Langensari.
“Di tahun 2015, tepatnya bulan Februari ada pemindahan lokasi Bank Sampah yang semula di RT 02 di tanahnya ibu Edah selaku pengurus Bank Sampah MCL saat itu ke tempat yang cukup jauh dari pemukiman masyarakat, yakni ke lahan yang kosong milik salah satu anggota masyarakat dengan bantuan dari RZ yang dikelola oleh pak Kusnadi saat itu, kami menyewanya dan mulai membuat gudang dengan ukuran lima meter persegi untuk bank sampah.” terang bu Tati.
Pada awal perpindahannya, tidak ada satu pun nasabah yang menabung sampah MCL karena Lokasinya yang jauh atau tidak strategis, hampir 6 bulan pihak MCL hanya menerima setoran/tabungan sampah RW saja. Namun sekitar bulan September 2015 berkat ide/gagasan dari RZ yang dikomandoi oleh Bapak Awan, sapaan akrab dari Rahmat Kusnawan ini untuk membagikan tas sampah kepada nasabah agar kembali aktif menabung lagi, alhamdulillah nasabah kembali aktif menabung lagi dan sampai saat ini nasabah aktif sudah bertambah menjadi 56 nasabah yang aktif setiap bulannya.
“Melihat kampung bersih indah menjadi suatu kebanggan bagi kami. Saya berharap semakin banyak lagi warga yang berpartisipasi dalam menabung sampah dan kami ingin membuka sembako di bank sampah agar lebih menarik para nasabah untuk menabung sampah dan menargetkan tahun ini sebanyak 150 nasabah yang aktif menabung dan menjadi Nasabah MCL dan targetannya kita meluas ke RW-RW yang dekat dengan RW 03” lanjut ibu Tati.
Adapun pada kegiatan hari Sabtu (21/01) seperti biasanya ada aktivitas setor sampah ekonomis dimana para nasabah menyetorkan sampah tersebut kepada petugas Bank Sampah setiap seminggu sekali. Setelahnya para petugas mengemas dan memilah sampah tersebut, namun ada yang berbeda di pekan ini dengan adanya bantuan operasional dari para donator RZ dalam program Sharing Happiness.
Berdasarkan hasil musyawarah antara fasilitator dan pengurus diputuskan bahwa bantuan operasional yang diberikan berupa:
1. Biasa sewa tanah selama satu tahun (karena bulan ini bertepatan dengan habisnya masa kontrak tanah bank sampah MCL)
2. Timbangan gantung
3. Countainer/box plastic (box ini berfungsi untuk penyimpanan barang barang bank sampah seperti pisau dll)
4. Cat kayu dan cat tembok (cat ini untuk mempercantik lagi Bank Sampah) agar lebih menarik nasabah untuk datang menabung sampah.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari pukul 07.00 hingga 12.00 disambut penuh semangat oleh para pejuang sampah Langensari ini. Mereka berharap Langensari bisa menjadi kampung yang bersih, sehat, rapi, dan indah. Bersih dari sampah.
Newsroom/Rahmat Kusnawan
Lembang[:]