[:ID]SUMEDANG. Hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan telah menyebabkan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Banjir bandang kembali menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu (21/09) pukul 01.00 WIB. Meluapnya Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri secara cepat menyebabkan banjir bandang hingga ketinggian 1,5 – 2 meter. Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Garut terdapat 8 orang tewas, 1 orang hilang, 4 orang luka berat, 26 orang luka ringan dan ratusan pengungsi.
Hujan deras sejak Selasa (20/09) pukul 19.00 WIB menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat. Pukul 20.00 Wib banjir setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 Wib banjir setinggi 1,5 – 2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut. Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis.
“Alhamdulillah, bantuan logistik yang dibawa Relawan RZ akhirnya tiba di lokasi posko Dapur Umum RZ Garut. Relawan membawa kornet Superqurban, beras, air mineral dan bahan makanan lainnya.” kata Dhika, PIC Relawan RZ.
Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kec. Sumedang Selatan, Kab. Sumedang Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/09) pukul 22.00 Wib. Longsor menimbun 2 unit rumah tertimbun tanah longsor. 2 orang ditemukan tewas dan diduga 2 orang masih tertimbun longsor. Pencarian korban masih dilakukan.
Kondisi warga terdampak longsor Sumedang yang mengungsi di GOR Tajimalela pukul 12.30 WIB. Ada 447 jiwa, dimana didalamnya ada 32 balita. Mereka berasal dari Desa Ciherang, Dusun Sukasari.
“Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor.” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Dhika kembali menuturkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah tim SAR dan evakuasi, makanan siap saji, beras dan bahan makanan lainnya untuk penanganan pengungsi, serta layanan kesehatan.
Aksi Relawan RZ hari ini di lokasi bencana Garut dan Sumedang diantaranya :
1. Membantu proses pencarian korban
2. Membantu pengkondisian lingkungan paska banjir
3. Distribusi Superqurban
4. Penyiapan makanan siap saji
5. Pendataan lapangan untuk bantuan lebih lanjut
Newsroom/Dhika
Sumedang[:en]SUMEDANG. Rain with high intensity and long duration, plus the high level of vulnerability has caused floods and landslides in Garut and Sumedang regency, West Java province.
Flash floods hit Bayongbong, Tarogong South, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Garut regency on Wednesday (09/21) at 01.00 pm. Cimanuk River and Cikamuri River overflowed and quickly cause flash flood to a height of 1.5 to 2 meters. Based on preliminary data from BPBDs in Garut there are 8 dead, one missing person, four people were seriously injured, 26 people were slightly injured and hundreds displaced.
Torrential rains that occurred since Tuesday (20/09) at 07:00 p.m causing water volume of Cikamuri River and Cimanuk River rise quickly, at 08:00 a.m flood reached a knee high then about 11: p.m floods as high as 1.5 to 2 meters. Currently flood is receding. It indicates the condition of the upper Cimanuk watersheds is damaged and in critical condition.
“Alhamdulillah, logistical assistance brought by RZ finally arrived on the scene in Public Kitchen post of RZ Garut. Volunteers bring SuperQurban corned beef, rice, mineral water and other food items. ” Said Dhika, PIC of RZ Volunteer
Meanwhile, in the same time landslide happened in cimareme village, South Sumedang district Sumedang regency, West Java province on Tuesday (09/20) at 10:00 pm. Avalanche hoard 2 houses. 2 people were killed and suspected two people were still buried by landslides. Search for victims still on the progress.
Conditions of the people affected by Sumedang landslides at 12:30 pm displaced in GOR Tajimalela. There are 447 inhabitants, in which there are 32 toddlers. They came from Ciherang village, Sukasari Hamlet.
“People are encouraged to continue to raise awareness of the threat of flooding and landslides. Rain will continue to increase until the peak in January 2017. La Nina, negative dipole mode and the warm sea waters in Indonesia caused abundant rain, bigger than normal so as to trigger flooding and landslides, “said Sutopo Purwo Nugroho, Head of Data Information and Public Relations of BNPB.
Dhika continued that the urgent need now is a rescue and evacuation team, ready meals, rice and other food items for the handling of refugees, as well as health services.
RZ Volunteer action today at the disaster site Garut and Sumedang include:
1. Helping the search for survivors
2. Assist the post-flood environment conditioning
3. Distribution of Superqurban corned
4. Preparation of ready meals
5. Documenting field for more help
Newsroom/Dhika
Sumedang[:]