REYHANLI. Selesai acara World Humanitarian Summit 2016 di Istanbul, Turki pada 22-24 Mei 2016, tim RZ segera bertolak menuju Reyhanli untuk menyalurkan bantuan bagi pengungsi Syria di sana (25/05). Perjalanan dari Istanbul ke Reyhanli ini cukup jauh sekitar 1138 km.
Tim membutuhkan waktu 1 jam 50 menit perjalanan udara atau 11 jam perjalanan darat. Begitu sampai di Hatay Airport, tim disambut oleh staf dari Kantor Operasional IHH Humanitarian Relief Foundation Turkey di Reyhanli yang akan membantu RZ menyampaikan amanah donatur kepada pengungsi Suriah.
Reyhanli ini merupakan daerah pertanian yang udaranya panas. Sejauh mata memandang, hanya ladang pertanian luas membentang, mayoritas gandum, sesekali jagung dan bit, tanpa nuansa hijau di sepanjang jalan. Jalanan menuju lokasi pengungsi Syiria di Reyhanli seperti jalanan kampung di Indonesia, hanya bedanya tak ada pohon-pohon yang terlihat. Rumah-rumahnya berkelompok, antar kelompok dipisahkan oleh ladang gandum yang cukup luas.
Ada yang menarik, di Reyhanli ini ternyata tidak ada posko pengungsi layaknya posko-posko pada umumnya. Tempat pengungsiannya itu bentuknya rumah tinggal permanen, beberapa diantaranya bangunan bertingkat. Kalau saja berkunjung biasa tanpa di temani staf lokal, akan sulit mengetahui kalau bangunan yang ada di depan mata kita menjadi tempat tinggal para pengungsi Syria.
Tim RZ mengunjungi 3 (tiga) bangunan penampungan anak yatim, salah satunya dihuni oleh anak-anak yatim yang tinggal dengan ibunya (ayahnya meninggal di Syria). Di Reyhanli, RZ menyalurkan food package untuk para pengungsi dan juga mengunjungi komplek Orphan City yang terdiri dari 55 bangunan yang menampung 950 anak. Di sini ada sekolah (sampai tingkat SMA), masjid, pasar, area sosial, sampai lapangan bola yang akan mulai beroperasi dalam 3 (tiga) bulan lagi.
Salah satu anak, Ninur, terlihat sangat manja kepada CEO RZ, Nur Efendi. Ninur tidak mau lepas dari pangkuan beliau. Ninur adalah anak yatim piatu yang ayah dan ibunya meninggal di Syria.
“Sedih sekali membayangkan anak-anak ini hidup tanpa orang tuanya. Terlebih, orang tuanya meninggal karena menjadi korban perang di negaranya sendiri. Semoga kehadiran kami di sini memberikan kebahagiaan untuk mereka.” Ungkap Nur Efendi.
Selain mengunjungi bangunan penampungan Anak Yatim di Reyhanli, tim RZ juga mengunjungi salah satu pabrik roti. Pabrik ini mampu memproduksi 200 ribu potong roti tiap hari yang diperuntukkan untuk makan para pengungsi Syria.
“InsyaAllah, RZ berencana akan turut men-support pabrik ini untuk membantu kebutuhan makanan bagi pengungsi Syria.” Pungkas Nur Efendi.
Newsroom/Ria Arianti
Reyhanli
