PAPUA. Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 merupakan ekspedisi NKRI kali ke-6 yang dilaksanakan oleh TNI-AD dengan Kopassus sebagai operator utama. Ekspedisi kali pertama dilaksanakan di Bukit Barisan tahun 2011 di Sumatera, Ekspedisi Khatulistiwa tahun 2012 di Kalimantan. Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi Tahun 2013, Ekspedisi Maluku dan Maluku Utara tahun 2014 dan Ekspedisi Nusa Tenggara tahun 2015.
Ekspedisi NKRI Papua Barat ini melaksanakan berbagai program diantaranya bidang Penjelajahan, Kehutanan, Sosial Budaya, Geologi, Flora dan Fauna, Potensi Bencana dan Pengabdian Masyarakat yang tersebar di dalam 8 Subkorwil, meliputi Tambrau, Sorong, Sorong Selatan, Manokwari Selatan, Bintuni, Wondama, Fakfak, dan Kaimana.
Peserta Ekspedisi NKRI Papua Barat terdiri dari TNI, Polri dan sipil dengan beragam latar belakang OKP, Karang Taruna, Tagana, Pecinta Alam, PMI, Pramuka, KSR, Wanadri, dan mahasiswa. Dua dari 221 orang peserta sipil merupakan Relawan RZ, Wahyudiana Relawan RZ asal Makassar dan Keke, Relawan RZ asal Padang, Sumatera Barat.
Sebagai komitmen RZ dalam bidang pengabdian masyarakat, RZ turut menyumbangkan sebanyak 8000 kaleng kornet Superqurban disebar kedalam 8 subkorwil.
“Alhamdulillah… Penyaluran Superqurban di pondok Pesantren Hidayatullah dan Muhamaddyah Teluk Bintuni SP 3 & 4 jalur 1 & 2 pada Rabu (11/05) kemarin merupakan penyaluran terakhir yang di laksanakan Tim Ekspedisi NKRI 2016. Sebanyak 8000 kaleng kornet Superqurban kami sebar di 8 subkorwil lokasi ekspedisi, yakni Tambrauw, Sorong, Sorong Selatan, Manokwari Selatan, Bintuni, Wondama dan Fakfak” Ungkap Wahyudiana.
“Kornet Superqurban sendiri merupakan salah satu produk inovasi RZ dalam program optimalisasi pelaksanaan ibadah qurban dengan mengolah dan mengemas daging qurban menjadi kornet. Produk Superqurban mampu menjawab permasalahan pendistribusian daging qurban sampai ke daerah-daerah pelosok dan terdepan di nusantara. Kornet yang tahan hingga 3 tahun, dapat didistribusikan sepanjang tahun, dan efektif untuk pembinaan gizi” Jelas Keke.
Newsroom/Anto
PapuaPAPUA. NKRI Corridor Papua Barat 2016 expedition is the 6th time that is carried out by the army with Kopassus as the main operator. The first expedition was conducted in Bukit Barisan sumatera in 2011, Equator Expedition 2012 in Kalimantan. NKRI Corridor Sulawesi In 2013, Maluku and North Maluku expedition in 2014 and Nusa Tenggara expeditions in 2015.
NKRI Corridor Papua Barat 2016 expedition implemented various programs such as field Browsing, Forestry, Social Culture, Geology, Flora and Fauna, Potential Disaster and Community service scattered in 8 Subkorwil, covering Tambrau, Sorong, South Sorong, South Manokwari, Bintuni, Wondama, Fakfak, and Kaimana.
Participants of NKRI Corridor Papua Barat 2016 expedition consisting of military, police and civilians with diverse backgrounds such as OKP, Youth, Tagana, Nature Lovers, Red Cross, Boy Scouts, KSR, Wanadri, and college students. Two of the 221 participants are civilian volunteers from RZ, Wahyudiana Volunteers from RZ Makassar and Keke Volunteers from RZ Padang, West Sumatra.
As a commitment in the field of community service, RZ also contributed 8,000 cans of SuperQurban corned distributed into 8 subkorwil.
“Alhamdulillah … the distribution of SuperQurban in pondok Pesantren Hidayatullah and Muhamaddyah Bintuni SP 3 and 4 lanes 1 & 2 on Wednesday (05/11) yesterday was the last distribution carried out by Expedition Team. A total of 8,000 cans of SuperQurban corned spread in 8 subkorwil namely Tambrauw, Sorong, South Sorong, South Manokwari, Bintuni, Wondama and Fakfak ” Revealed Wahyudiana.
“Kornet SuperQurban is one RZ product innovation in the optimization of implementation of sacrificial worship with sacrificial meat processing and packing into corned beef. SuperQurban is able to answer the problem of the distribution of qurbani meat to the remote areas and the outer area in the archipelago. The corned is resistant up to 3 years and can be distributed throughout the year, and is effective for nutritional guidance ” Keke explained.
Newsroom / Anto
Papua