PALEMBANG. Pelatihan pengelolaan sampah dengan metode Takakura bersama warga binaan RZ Palembang, diwarnai dengan hujan lebat. Lokasi pembinaan yang beada di jalan sindang marga lr. manggar II Rt 16 ,8 ilir ini, tidak sedikitpun mengurangi semangat warga untuk terus mengikuti pelatihan ini.
Kegiatan yang ikuti oleh 25 member binaan ini, diisi dengan program pelatihan pembuatan pupuk kompos melalui metode takakura yang dibawakan oleh Pendiri Bank Sampah Prabu Ijo, yakni Desti Fajarini yang sudah beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah.
Banyaknya pertanyaan yang disampaikan masyarakat menambah semarak acara ini, pertanyaan sederhana seperti biaya pembuatan pupuk ini sampai penggunaan karung bekas yang dapat digunakan pun ditanyakan, selain itu juga pada pelatihan takakura ini diajarkan bagaimana membuat EM 4 pengembang biakan bakteri untuk mempercepat penguraian limbah rumah tangga.
“Dengan adanya pelatihan Takakura ini, dirasa sangat bermanfaat bagi kami yang tidak memiliki lahan yang luas dan membuka wawasan kami sampah itu bukan saja menimbulkan penyakit tapi juga bisa mendatangkan uang, terimah kasih RZ yang setia mendampingi kami selalu ” ungkap Endang (33 thn).***
Newsroom/Wahyudin
Palembang
PALEMBANG. Sunday (1/3), RZ invited local residents of Ilir to participate in waste management training. In this opportunity, they learned how to process and manage waste using Takakura method with simple equipments such as plastic basket, husks, cardboard, rags and compost as an effort of environmental preservation.
There were 25 persons who participated in this training and most of them were housewives. The material was delivered by the founder of Prabu Ijo Waste Bank, Desti Fajarini. “Through Takakura Method they could manage household waste easily,” she said.
They were very enthusiastic to join in this training and it can be seen from the questions given by the participants. “It gives many beneficial insights to us. Now we know that waste could become valuable if we could manage it intelligently,” Endang (33), a participant, said. ***
Newsroom/Wahyudin
Palembang
