RZ GELAR AKSI SIAGA GIZI BALITA DI PEDALAMAN MAGELANG

oleh | May 25, 2016 | News

RZ GELAR AKSI SIAGA GIZI BALITA DI PEDALAMAN MAGELANGMAGELANG. Berdasarkan hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) secara nasional pada tahun 2013, di Indonesia terdapat 23.708.884 balita dan yang mengalami gizi buruk sebanyak 19,6% atau 4.646.933 balita (Litbang Depkes RI tahun 2013). Tentunya hal ini menjadi hal yang perlu diperhatikan mengingat asupan gizi balita menjadi hal yang penting untuk masa depan balita sebagai penerus bangsa.

Kekurangan gizi pada balita dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, selain itu juga dapat disebabkan kurangnya pemahaman orang tua terhadap makanan yang baik dan gizi yang seimbang.

Desa Bateh Candimulyo Magelang merupakan salah satu wilayah yang masih memiliki balita yang kekurangan gizi. Jarak ke puskesmas kecamatan cukup jauh, kurang lebih 10 km. Belum ada bidan desa tetap yang bertugas di desa ini. Setiap hari Rabu ada PKD di Polindes dan dihadiri oleh tenaga kesehatan bergantian dari desa lain.

Mata pencaharian penduduk rata-rata petani dan buruh tani. Tidak ada angkutan desa atau kendaraan yang bisa mengakses jalan umum (perkotaan) kecuali di pagi hari, biasanya di pagi hari terdapat mobil pick up yang mengangkut para pedagang ke pasar kota.

Alhamdulillah RZ melalui program Siaga Gizi Balita dengan tema Sharing Happiness berupaya untuk mengurangi angka kurang gizi di wilayah tersebut. Dilaksanakan oleh Relawan Inspirasi RZ Magelang, Emmy Mursidawati, penentuan balita yang memiliki gizi kurang dilakukan berdasarkan hasil survei ke rumah-rumah.

Pelaksanaan progam terbagi dua segmen. Segmen pertama untuk penyaluran PMT (Pemberian makanan Tambahan) untuk balita di posyandu pada tanggal 3 dan 16 Mei 2015. Sebanyak 95 balita hadir dari 3 titik lokasi yaitu Dusun Pager, Dusun Nglampu, dan Dusun Beningan. Adapun PMT yang diberikan pada kesempatan itu adalah sop sayur, nugget ayam, susu kedelai, perkedel dan kue kentang.

Sedangkan segmen kedua untuk penyaluran Siaga Gizi Balita bagi balita yang memiliki berat badan di bawah garis merah (BGM). Dari hasil survei terdapat 5 balita yang menjadi penerima manfaat siaga gizi balita selama 3 bulan.
Selain mendapatkan pemberian makanan tambahan untuk anak, orang tua juga mendapatkan layanan konsultasi gizi dengan petugas, edukasi higienitas dan olah makanan untuk balita sehat, dan edukasi pola pikir masarakat tentang mitos hal-hal yang tidak benar tentang ikan yang justu mengandung potein.

“Anak saya sebelumnya gampang masuk angin, demam, dan batuk pilek, namun setelah mendengar pentingnya gizi seimbang, saya jadi paham. Sekarang saya telateni makananya agar tidak mudah sakit. Terima kasih sudah diberi pengarahan tentang gizi dan olah makanan tahu tempe dibuat menjadi nugget. Anak saya yang sebelumnya sering jajan dan susah makan sekarang makannya mulai lahap.” Ucap bunda Fitiani, salah satu orang tua dari balita ini.

Newsroom/Nur Shyfa
Magelang

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0