FUKOUKA. (06/03). Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Akan tetapi fase perubahan tersebut dapat kita minimalisir dampak negatifnya sejak dini.
Banyak program atau aktivitas yang dirancang oleh satu negara atau lembaga atau komunitas untuk kelompok lansia ini. Salah satunya fokus pada kesehatan lansia. Bagaimana memantau, menjaga dan meningkatkan kualitas hidup lansia melalui kesehatannya.
Karena itulah, sejak tahun 2014 RZ dan Cita Sehat Foundation (CSF) menggulirkan program khusus untuk kelompok lansia, yakni program Ramah Lansia di beberapa kota, diantaranya antara Aceh, Palembang, Jogjakarta, Solo, Malang dan Makassar.
Program Ramah Lansia yang telah digulirkan ternyata menarik perhatian sebuah lembaga dari Jepang, yaitu Asian Aging Bussines Center (AABC). Setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke salah satu kampung Ramah Lansia binaan RZ di Yogyakarta, akhirnya mereka pun mengundang perwakilan RZ dan CSF untuk mengikuti The 10th Anniversary Fukuoka Active Aging Conference in Asia Pacific 2016.
Acara Conference ini diselenggarakan 3 hari di Fukuoka International Congress Center, Jepang pada 4-6 Maret 2016. Penyelenggaranya adalah Fukuoka City, Asian Aging Business Center (AABC), Social Welfare Council of Fukuoka City, and Fukuoka Directive Council (FDC). Tujuan dari conference ini adalah untuk menghadapi tantangan Active Aging (Tua Aktif) di Asia Pasifik : Membangun Kolaborasi untuk program Ramah Lansia antara Akademisi, Industrial, Pemerintah dan Masyarakat Sipil. Dwi Endah, MPH di didampingi Ratna Kusuma, SKM yang merupakan fasilitator Program Ramah Lansia akan mewakili RZ dan CSF untuk mempublikasikan keberhasilan program Desa Ramah Lansia di salah satu wilayah binaan di Dusun Karet, Plered, Bantul, Yogyakarta yang telah berjalan selama 3 tahun.
Program yang dilaksanakan di Desa Ramah Lansia Dusun Karet antara lain “ngaruhke simbah” (menyapa lansia), reresik omah (bersih-bersih rumah) lansia, home visit, Armada ramah lansia, Pelatihan care giver, Duta Ramah Lansia, long term care program, pemeriksaan kesehatan lansia, gizi lansia dan lainnya. Jumlah lansia yang dibina di Dusun ini sebanyak 155 orang.
“Melalui forum ini, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan, jaringan dan kualitas program-program Ramah Lansia RZ khususnya dan Asia Pasific pada umumnya. Implementasi dari conference akan menjadi bahan untuk peningkatan kualitas hidup lansia. Karena lansia bukanlah beban, dengan kita melakukan pembinaan yang berkesinambungan, maka mereka tetap sehat dan hidupnya lebih berkualitas,” Ungkap Dwi Endah.***
Newsroom/Dwi Endah
Fukouka
