BANDUNG (05/02). Adalah Asep Hamdani (19 tahun) dan Endi (18 Tahun), dua anak muda yang sangat tertarik dengan peternakan. Keduanya ikut menjadi member binaan RZ dan Masyarakat Ternak Nusantara (MTN) dalam program Masyarakat Ternak. Asep dan Endi terus mengembangkan kemampuan beternaknya melalui proses pembinaan serta pendampingan, harapannya kelak mereka bisa menjadi contoh pemuda yang bisa mandiri diusia muda.
“Mereka memang hanya lulusan SMA, tapi semangat belajar mereka sangat tinggi. Kami yakin mereka bisa terus berkembang dan suatu saat dapat memetik hasil dari belajar mereka ini.” Tutur Nana Hidayat, Pendamping Masyarakat Ternak di Desa Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat.
Asep mengungkapkan bahwa beternak merupakan ppilihan hidupnya, dari kecil dia memang sangat suka mengurus kambing. Dan dengan mengikuti program Masyarakat Ternak, dia berharap bisa belajar lebih banyak. Sementara itu, Endi memiliki alasan tersendiri mengapa dia ingin jadi peternak, “Kita ingin buktikan bahwa beternak domba ini bisa jadi salah satu solusi ekonomi di masa depan.” Ungkap Endi yakin.
Saat ini, RZ dan MTN memberikan amanah 18 ekor domba untuk Asep dan 10 ekor domba untuk Endi. Domba-domba itu harus mereka kelola dengan baik hingga bertambah banyak. Anak-anak domba yang dihasilkan, dapat dikembangkan kembali atau dijual jika dibutuhkan.
Newsroom/Hartini
Bandung
BANDUNG.(5/2). RZ and MTN distributed 18 sheep to Asep Hamdani (19) and 10 sheep to Endi (18). Hamdani and Endi are young men who are interested in sheep farming business. They have joined RZ and MTN’s Farmer Community a year ago.
In addition to the distribution of sheep, RZ and MTN also invite them to participate in regular farming coaching and counseling program. In this program, they could learn more about good breeding strategy.
“Though they are only graduation of high school but they have a great spirit and effort in learning and improving their farm. We believe that they could be a successful farmer,” Nana Hidayat, Farmer Mentor of Palasari Regional, Ciater, Subang, said.
Hamdani and Endi said that they decided to be a farmer because they want to prove that agribusiness could be a solution of economic improvement. ***
Newsroom/Hartini
Bandung