[:ID]REPUBLIKA.CO.ID, SELOKARTO — Penerima manfaat bantuan ekonomi RZ, Dasmuri kini sudah bisa membuka cabang untuk usaha cendol yang sedang ia jalani. Dasmuri atau lebih dikenal dengan Muri merupakan penjual cendol di Desa Selokarto, Kab. Batang, Jawa Tengah yang sudah memulai usaha berjualan cendol sejak tahun 2012.
“Awalnya dulu hanya suka membuat cendol untuk sendiri tapi banyak yang menyarankan untuk dijual saja, katanya cendol saya rasanya enak. Alhamdulillah setelah dapat bantuan dari RZ pada bulan Juni tahun 2016 saya bisa membuka cabang di tempat yang strategis yaitu di depan bank yang sedang dibangun,” kata Dasmuri, Selasa (13/12).
Meski usianya tidak lagi muda, tapi Muri masih tetap giat bekerja. Baginya bangun lebih pagi dan mempersiapkan dagangan sudah menjadi kebiasan yang sulit ditinggalkan. Dari usahanya ini, Muri sudah bisa membelikan motor untuk anaknya. Ia juga sudah bisa merenovasi rumahnya menjadi lebih baik.
Rasa cendol buatan Muri digemari banyak orang. Bahkan menurut pengakuannya, banyak orang dari luar Selokarto yang sengaja datang untuk membeli cendolnya. Bahan yang digunakan pun merupakan bahan alami tanpa pengawet. Sehigga ia belum bisa memenuhi pesanan untuk wilayah yang cukup jauh.
“Saya ingin cendol buatan saya ini tetap alami, tapi bisa tahan lama. Mudah-mudahan jika ada bantuan ilmu dari RZ cendol saya bisa semakin bagus,” kata dia.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/wakaf/16/12/13/oi44ko368-rumah-zakat-bantu-pedagang-cendol-buka-cabang-usaha[:en]REPUBLIKA.CO.ID, SELOKARTO RZ beneficiaries of economic assistance, Dasmuri now can open up a branch for her business cendol which he is engaged. Dasmuri or better known as Muri is in cendol seller in Selokarto Village, Kab. Batang, Central Java, who had started selling cendol since 2012.
“initially i used to just love to make cendol for myself but many people suggested to sold it, they said that my cendol is delicious. Alhamdulillah after assistance from RZ in June 2016 I was able to open a branch in a strategic place that is in front of the bank being built, “said Dasmuri, Tuesday (12/13).
Although he is no longer young, but Muri still works hard. For him to get up early and prepare the product has become a habit that is hard to break. From this business, Muri was able to buy a motor for his son. He also was able to renovate his house for the better.
The tase of Muri’s cendol favored by many people, In fact, according to his confession, many people from outside Selokarto intentionally come to buy his cendol. The ingredients used are natural ingredients with no preservatives so he could not fulfill orders for distant regions.
“I wish this cendol remain natural, but can last longer. Hopefully there is knowledge assistance from RZ to make my cendol last loger, “he said.
Source: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/wakaf/16/12/13/oi44ko368-rumah-zakat-bantu-pedagang-cendol-buka-cabang-usaha</em[:]