BANDUNG. Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencatat 3.298 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia. Sementara di daerah KLB tercatat 492 kasus, 25 kasus diantaranya meninggal. KLB terjadi di 11 Kabupaten/Kota di 7 Provinsi. Adapun kota/kabupaten yang menaikkan status menjadi KLB DBD, antara lain Kabupaten Tangerang di Banten, Gorontalo di Provinsi Gorontalo, Kaimana di Papua Barat, Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara dan Wajo di Provinsi Sulawesi Selatan, Gianyar, serta Denpasar di Bali. Dikarenakan KLB DBD tersebut, dibutuhkan banyak persediaan darah untuk para pasien DBD.
Oleh karena itu pada hari Selasa (23/02) kemarin RZ bekerja sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) Bandung kembali menggelar kegiatan donor darah yang bertempat di RBG (Rumah Bersalin Gratis) cabang Bandung. Adapun donor darah ini merupakan acara rutin per 3 bulannya bagi RZ.
“Target donor darah kali ini adalah masyarakat, member RZ, amil RZ, dll. Acaranya dimulai dari pukul 10.00 s.d. 13.00 WIB. Kita juga bekerja sama dengan Karang Taruna setempat untuk sosialisasi acara donor darah ini,” tutur Pak Adim sebagai Public Health Officer Citra Sehat Foundation (CSF).
Salah satu pendonor pun memberikan testimoninya, “Sudah lama tidak donor, jadi agak sedikit shock, tapi tidak kenapa-kenapa kok. Pesan untuk yang lain, tidak usah takut mendonor. Donor darah itu banyak manfaatnya lho!,” ujar Sandi.
Mendonorkan darah merupakan satu langkah yang dapat meringankan beban saudara kita di tengah KLB DBD ini. Ajakan untuk berdonor darah datang dari berbagai pihak.
“Mendonor itu banyak manfaatnya, diantaranya: secara sosial dapat menolong orang lain, dari sisi kesehatannya produksi sel darah merah menjadi terperbaharui, menjaga kesehatan jantung, mengontrol tekanan darah, dan untuk yang mendonor 450 cc maka akan mampu membakar 600 kkal. Jadi, tidak usah takut mendonor.” himbau dr. Silvi, yang bertugas dalam acara donor darah tersebut.
Newsroom/Ai Ratih
Bandung