[:ID]RUMAH ZAKAT UBAH WILAYAH KUMUH JADI JUARA KEBERSIHAN[:en]RUMAH ZAKAT CHANGES SLUM AREA TO BE ENVIRONMENTAL REWARD-WINNING REGION[:]

oleh | Jul 11, 2017 | News

[:ID]REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON–Melalui Bank Sampah, Rumah Zakat mengubah wilayah kampung Kesunean Selatan RW 09, Kelurahan Kasepuhan, Cirebon yang awalnya daerah kumuh menjadi juara lingkungan selama dua tahun berturut-turut. Wilayah ini berhasil mendapatkan penghargaan dan menjadi wilayah percontohan untuk wilayah lain di Cirebon. “Ini hal yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Padahal dulu saya sudah hampir putus asa dengan lingkungan yang kotor,” ungkap Pepep, ketua RW 09 dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (10/7).

Tantangan awal yang dihadapi saat memulai program Bank Sampah adalah kebiasaan warga membuang sampah ke laut dan pinggir sungai. Menurut Pepep, warga di wilayah pesisir seperti Kasepuhan ini memang terbiasa membuang sampah ke laut untuk membuat tanah timbul, bukan hanya sampah sendiri, jika kurang mereka pasti beli sampah dari luar. Mulanya dijadikan empang, setelah itu diurug lagi dengan sampah untuk dijadikan rumah. “Berbagai carapun mulai kami tempuh untuk meyakinkan warga betapa kebersihan lingkungan itu penting. Edukasi tentang bank sampah masih terus berjalan hingga saat ini. Dari yang sifatnya masal seperti penyuluhan kepada warga hingga yang personal seperti ngajakin satu-satu, masih terus dilakukan,” ungkap Yusuf, Fasilitator Desa Berdaya Kasepuhan.

Dengan kegigihan dan kerja keras dari berbagai pihak, tahun 2016 Kp. Kesunean Selatan RW 09 menjadi wilayah yang mendapatkan penghargaan untuk mengikuti Program Kampung Iklim tingkat Provinsi Jawa Barat. Karena telah berhasil mengubah wilayah yang awalnya kumuh menjadi juara kebersihan bahkan hingga tingkat kota, Bank Sampah Mekar Berseri Kesunean pun mendapatkan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon berupa motor untuk mengangkut sampah serta mesin pencacah untuk komposting. “Alhamdulillah banyak yang mau membantu program Bank Sampah ini agar semakin berkembang. Selain dari dinas, pihak posyandu juga mau turut andil dalam penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” seru Yusuf.

Sumber : Republika.co.id[:en]REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON–Through Trash Bank, Rumah Zakat changed ​​Kesunean Selatan village RW 09, Kasepuhan Village, Cirebon which was originally a slum area won environmental award for two consecutive years. The area was awarded and became a pilot area for other areas in Cirebon. “It’s something that was never thought before, whereas once I was almost desperate with a dirty environment, ” Pepep said, chairman of RW 09, Monday (10/7).

 

The initial challenge faced when starting the Trash Bank program is the habit of residents throwing garbage into the sea and river banks. According to Pepep, residents in coastal areas such as Kasepuhan is used to throw garbage into the sea to make the land arise, not just the garbage itself, if less they certainly buy garbage from the outside. Initially used as a pond, after that the pond is backfilled with garbage to make a house. “Various ways we took to convince residents that cleanliness of the environment is important. Education on garbage banks is still running today. In the form of mass campaign such as counseling to the citizens to the personal such as one by one campaign, such ways still continue to be done, “Yusuf said, Empowered Village Facilitator of Kasepuhan.

 

With persistence and hard work from various parties, in Kesunean Selatan village RW 09 becomes a environmental reward-winning region to participate in West Java Province Climate Camp Program. Because the region has succeeded in transforming the slum area into a environmental reward-winning region even up to the city level, Mekar Berseri Kesunean Trash Bank also get help from the Environmental Office of Cirebon City in the form of a motor to transport garbage and compost machine for composting. “Alhamdulillah various parties want to help this Trash Bank program to grow. Apart from the service, the posyandu (Maternal and child health post) also want to contribute in the counseling of clean and healthy living behavior (PHBS)” Yusuf said.

 

Source: Republika.co.id[:]