[:ID]RUMAH ZAKAT TURUT SERTA DALAM RAPAT KOORDINASI FORUM CSR KESOS SUMSEL[:]

oleh | Jun 30, 2019 | News

[:ID]PALEMBANG (25/6). Dinas Sosial Bersama Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Sumatera Selatan mengadakan temu koordinasi potensi dunia usaha dengan Perusahaan dan Lembaga Amil Zakat pada Selasa, 25 Juni 2019 di Hotel Grand Inna, Palembang.

Acara ini dipandu oleh ketua Forum CSR Kesos, J. Rianthony. Dalam paparannya, Rianthony mengatakan bahwa di Sumatera Selatan banyak perusahaan baik BUMN, BUMD dan swasta. Namun dalam pantauan forum CSR, baru BUMN dan BUMD yang terlihat menyalurkan dana CSR dan dana sosial.

“Perusahaan swasta saat ini masih ngeles kalo diminta laporan penyaluran dana CSR, beda dengan BUMN seperti PT Bukit Asam, PT Semen Baturaja, PT Pegadaian karena harus ada implementasi namun itu kebijakannya terpusat sedangkan yang BUMD seperti Bank Sumselbabel lebih mudah mengeluarkan karena ada permintaan dari gubernur”, ujarnya.

Adapun program Forum CSR Kesos sejak dibentuk tahun lalu yaitu One Day One Thousand berupa kotak amal atau barcode yang diletakan di perusahaan dan bank sehingga memudahkan bagi karyawan maupun nasabah bank dalam berbagi, juga menghimbau kepada karyawan perusahaan untuk ikut serta menyisihkan 1.000 untuk program forum CSR.

“Koordinasi ini bertujuan agar bisa memaksimalkan dana CSR perusahaan untuk dunia usaha UMKM. Jadi ada sinergi antara perusahaan, forum CSR dan masyakat dalam mengentaskan kemiskinan.” tambah Riantony.

Sesi diskusi banyak peserta yang antusias baik perusahaan maupun Lembaga Amil Zakat. Salah satu yang disorot adalah wilayah Kertapati yang sulit dibina. Sumedi dari Rumah Zakat dalam diskusi menyampaikan bahwa didalam penyaluran dana sosial harus ada pembinaan agama sehingga selain diberi bantuan, ada pendidikan dan penanaman nilai-nilai agama yang mendasar bagi para penerima manfaat.

“Rumah Zakat selama 2018-2019 telah melakukan pemberdayaan desa, contohnya di Muara Enim ada komunitas pemuda hijrah, yang mana dahulu sebelum dibina Rumah Zakat para pemuda nongkrong mabuk-mabukan. Namun setelah ada pembinaan agama dan ekonomi berupa budidaya lele mereka berubah baik dan sholeh.” tuturnya.

Wilayah Kertapati yang dibilang keras memiliki potensi lebih besar berubah ekonomi dan akhlaknya jika dilakukan pembinaan bersama. Perusahan disana membantu pada dana usaha dan Lembaga Amil Zakat support pembinaan agama seperti yang disampaikan oleh Sumedi.

Newsroom
Medi/Abdullah Tsabit[:]