[:ID]
TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga sosial, Rumah Zakat, telah menutup tahun 2016 dengan sejumlah program yang diselesaikannya. Badan yang menyalurkan zakat dan infaq para donatur ini telah memberikan manfaat bagi sekitar 1,2 orang di berbagai daerah.
Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Irvan Nugraha, mengatakan pada 2016, Rumah Zakat telah membina sekitar 800 desa. “Para relawan inspirasi direkrut dari warga desa,” kata dia saat berkunjung ke kantor Tempo, Jakarta Barat, Selasa, 31 Januari 2017.
Irvan menjelaskan Rumah Zakat atau RZ memprioritaskan programnya pada pemberdayaan desa. Mayoritas desa binaan RZ berada di Jawa. Mereka juga telah membina beberapa desa di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Tahun ini, RZ juga membina desa-desa di Papua.
Pembinaan desa diwujudkan dalam berbagai program. Irvan menjelaskan, RZ mempunyai program Senyum Sehat, Senyum Juara, Senyum Mandiri, dan Senyum Lestari. Senyum Sehat berisi program pelayanan kesehatan, sedangkan juara untuk pendidikan. Senyum Mandiri untuk membina ekonomi masyarakat desa, dan Senyum Lestari untuk lingkungan.
Bentuk-bentuk dari program itu seperti klinik umum, beasiswa, Sekolah Juara, dan bantuan wirausaha. Ada juga komunitas usaha murid sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan. Selain itu, RZ juga mengembangkan program penguasaan digital bagi masyarakat desa. Warga desa dibina menjadi pengusaha atau profesional.
RZ juga menyalurkan zakat ke wilayah yang terkena bencana. Misalnya, saat gempa di Pidie Jaya, Aceh, banjir di Bima, hingga bantuan kemanusiaan di Myanmar. RZ telah mendapat status konsultatif United Nations Economic and Social Council (Ecosoc UN). Sewaktu terjadi gempa di Nepal pada 2015, relawan-relawan RZ dan warga binaan mengirimkan 10 ribu kaleng kornet kambing kepada para korban. Kornet itu merupakan salah satu hasil dari pembinaan di desa. Produk-produk lainnya juga ada yang dipasarkan ke supermarket.
Irvan mengatakan ada dua hal yang dibangun dalam pemberdayaan desa. Yaitu spiritual dan kemandirian ekonomi. “Kemandirian ekonomi dengan peningkatan penghasilan,” katanya.
Pada tahun 2017 ini, RZ memiliki tantangan dan juga target. Irvan mengatakan RZ menargetkan membina 1.200 desa. “Zakat berpotensi jadi bagian untuk pengentasan kemiskinan,” ujarnya. Dia mengatakan masyarakat perlu didampingi dan diperhatikan.
Pada 2017 juga, RZ tengah dalam proses transformasi dari pengelolaan tradisional. Tahun 2016-2017, kata dia, adalah transformasi nilai dan rebranding. Mereka menargetkan pengembangan kewirausahaan. Mengembangkan program menjadi sesuatu yang produktif.
Corporate Secretary RZ, Dang Heppy H. Apriadi, mengatakan berdasarkan riset, motivasi orang berdonasi di RZ paling tinggi karena kewajiban. “Kedua adalah pahala,” katanya. Ketiga, lanjut dia, donatur melihat program RZ bagus dan nyata. Keempat, donatur juga ingin berbagi untuk bantuan kebencanaan atau kemanusiaan.
Sumber: https://m.tempo.co/read/news/2017/02/01/173842010/rumah-zakat-targetkan-bina-1-200-desa-pada-tahun-2017[:en]
TEMPO.CO, Jakarta – Rumah Zakat, has closed 2016 with a number of programs have been completed. Agency distributing zakat and infaq donors have provided benefits to approximately 1.2 people in various areas.
Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Irvan Nugraha, said in 2016, Rumah Zakat has trained about 800 villages. “The inspiration volunteers were recruited from the village,” he said
Rural development embodied in various programs. Irvan explained, RZ has Senyum Sehat program, Senyum Juara, Senyum Mandiri, and Senyum Lestari. Senyum Sehat provides health services, while Senyum Juara for education. Senyum Juara to boost the rural economy, and Senyum Lestari for the environment.
The forms of programs such as public clinics, scholarships, Sekolah Juara, and help entrepreneurs. There is also the business community in high schools and vocational schools. In addition, RZ also develop digital mastery program for rural communities. Villagers are nurtured to become entrepreneurs or professionals.
RZ also distribute zakat to the regions. For example, when an earthquake in Pidie Jaya, Aceh, flooding in Bima, for humanitarian assistance in Myanmar. RZ has got consultative status with the UN Economic and Social Council (UN Ecosoc). During the earthquake in Nepal in 2015, volunteers and inmates RZ send 10 thousand cans of corned mutton to the victims. The corned beef is one of the results of coaching in the village.
Irvan said there are two things that are built in rural empowerment. That the spiritual and economic independence. “Economic independence with increased revenue,” he said.
In 2017, the RZ has a challenge and target. Irvan said RZ targets to build 1,200 village. “Zakat potentially part for poverty alleviation,” he said. He said the people must be accompanied and cared for.
In 2017 also, RZ is in the process of transformation of traditional management. Year 2016-2017, he said, is the transformation of values and rebranding. They are targeting the development of entrepreneurship. Develop a program into something productive.
RZ Corporate Secretary, Dang Heppy H. Apriadi, said that based on research, motivated people to donate RZ highest duty. “Second is a gift,” he said. Third, he said, the donor looks real nice and RZ Program. Fourth, donors also want to share for disaster relief or humanitarian.
Source: https://m.tempo.co/read/news/2017/02/01/173842010/rumah-zakat-targetkan-bina-1-200-desa-pada-tahun-2017[:]