[:ID]RUMAH ZAKAT SOLO WUJUDKAN MOJOSONGO KREATIF SAMPAH[:en]RUMAH ZAKAT SOLO MAKE MOJOSONGO CREATIVE WASTE[:]

oleh | Mei 1, 2018 | News

[:ID]SOLO – Tidak hanya berfokus pada penyaluran zakat, namun Rumah Zakat (RZ) juga memiliki perhatian akan lingkungan. Khususnya yang dilakukan Rumah Zakat Cabang Solo, di mana bekerja sama Kelurahan Mojosongo mewujudkan Mojosongo Kreatif Sampah.

“Salah satunya adalah dengan gelaran membuat sebanyak 2.018 ecobrick,” ujar Anto, Penggagas Acara dari Rumah Zakat, Minggu (29/4). Ecobrick adalah bata ramah lingkungan yang terbuat dari bahan sampah plastik yang tidak bisa terurai. Ecobrick ini nantinya dapat digunakan sebagai meja belajar, kursi, panggung yang ramah lingkungan. Sebanyak 150 partisipan warga meramaikan acara yang diselenggarakan di Taman jayawijaya.

“Kami ingin ada destinasi wisata kota dengan pendekatan eco green,” imbuhnya.

Sementara Agus Triyono, Lurah Mojosongo mengatakan acara tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat mojosongo dari 39 RW, dari lintas sektor seperti LPMK, Kelurahan Siaga, puskesmas, forum anak, dan PKK kelurahan.

“Rumah Zakat mendukung penuh kegiatan ini, dan semoga seluruh warga mojosongo dapat bersama-sama mewujudkan Mojosongo kreatif sampah,” tutupnya.

Sumber : Tribunsolo.com[:en]SOLO. Not only focus on the distribution of zakat, but Rumah Zakat (RZ) also has environmental concerns, particularly done by Rumah Zakat Solo Branch in which working together with Mojosongo Urban to realize Creative Trash.

“One of them is with the title to make as many as 2.018 ecobrick,” said Anto, the initiator of the event from Rumah Zakat, Sunday (29/4). Ecobrick is an eco-friendly brick made from plastic waste that can not decompose. Ecobrick can later be used as a study table, chairs, environmentally friendly brick. A total of 150 participants enliven the event held in Taman Jayawijaya.

“We want a city tourist destination with eco green approach,” he added.

Meanwhile, Agus Triyono, Mojosongo Village Head said that the event involves all elements of Mojosongo community from 39 RWs, from cross-sector such as LPMK, Sub-district Siaga, puskesmas, children forum, and PKK kelurahan.

“Rumah Zakat fully supports this activity, and hopefully all citizens of Mojosongo can jointly realize creative Mojosongo garbage,” he concluded.

Sumber : Tribunsolo.com[:]