Aceh Tamiang, Ahad (13/11) Hujan deras yang
mengguyur sejak dalam perjalanan dari Banda Aceh ke Aceh Tamiang, tidak
menyurutkan semangat Tim Rumah Zakat menyalurkan 1,5 Ton amanah bantuan dari
para donatur untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Gampong Durian, Kec.
Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Donatur yang ikut support dalam Peduli
Banjir Aceh Tamiang diantaranya Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Aceh
melalui IPEBI (Ikatan Pegawai Bank Indonesia) dan BI Religi, PT. Pegadaian
Syariah Aceh, Pegawai Kanwil DJP Aceh, JNE Expres Banda Aceh, Toko Serba 35.000
Cut Kinan, Group Permata Geutanyoe, Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh dan
beberapa donatur personal lainnya.
Gampong Durian merupakan salah satu desa
yang paling parah dan terdampak banjir dari desa di 12 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Aceh Tamiang. Hampir 90% wilayah ini terendam dengan ketinggian air
mencapai 1,5 – 2 meter. Akses jalan yang lumpuh mengakibatkan 1100 kk dan 5200
jiwa ikut menjadi korban. Akibatnya banyak kegiatan yang lumpuh seperti
pendidikan, kesehatan dan ekonomi juga ikut terpuruk.
Adapun penyaluran dilakukan di salah satu
titik Posko Gampong Durian Jl. Rantau Dusun Subur Desa Durian, Kec. Rantau Kab.
Aceh Tamiang. Bantuan yang disalurkan berupa pakaian layak pakai, sembako yang
terdiri dari beras, gula, minyak, sarden, mie instan, teh celup dan Superqurban
(daging olahan kornet).
Hadir dalam serah terima secara simbolis
Bantuan Peduli Bencana Banjir yaitu Wakil Bupati Aceh Tamiang H.T Insyafuddin,
ST, Kepala MDSK (Majlis Duduk Setikar /Tuha Peut) Syahri Oka, Branch Manager
Rumah Zakat Aceh, Riadhi, Kadus Metro Jaya, Hendra, Kadus Maju, Bambang, Kadus
Subur, Tugiran, Warga dan Tokoh masyarakat setempat.
Wakil Bupati Aceh Tamiang, H.T Insyafuddin
mewakili Pemerintah Aceh Tamiang mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih
kepada seluruh Donatur dan Rumah Zakat, semoga bantuan ini bisa langsung
dirasakan oleh masyarakat yg terdampak bencana banjir.
Dari pantauan Tim Rumah Zakat masih
terdapat warga yang mengungsi dibawah tenda pengungsian disebabkan rumahnya
masih berlumpur dan seluruh perabot rumah rusak sehingga belum bisa untuk
ditempati. Harapannya semoga warga yang masih mengungsi dapat segera kembali
beraktifitas, ujar Riadhi.
Newsroom
Irhas Kamal El Fatih/Amri Rusdiana
