[:ID]MALANG. Sebagai upaya untuk mengembangkan imajinasi remaja dan melatih mereka berkreasi, Rumah Zakat Malang kembali mengadakan program yang bertajuk Care For Teen (CFT). Program yang hadir setiap pekan sekali ini memberikan edukasi yang beragam terkait perkembangan remaja dewasa ini.
CFT kali ini mengulas materi mengenai “Kreativitas Tanpa Batas”. Materi ini dibawakan oleh Kak Sherlynda Okta, salah seorang pengajar di Universitas Brawijaya Malang.
Awalnya para siswa dibentuk menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok putra dan 1 kelompok putri. Setiap kelompok beranggotakan 10 orang. Masing-masing kelompok diberikan 3 lembar kertas koran. Mereka semua diminta untuk membuat mahakarya sesuai dengan kreativitas yang dimiliki.
Seusai berkreasi, setiap kelompok dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil kreativitasnya. Adapun karya yang dihasilkan mereka antara lain kapal, pesawat, caping, dompet, seruling, terompet dan masih banyak lagi.
Diakhir sesi Kak Sherly memaparkan bahwa kreativitas harus diasah sejak dini, dengan berkreasi dapat menunjukkan kepada minat kita di masa mendatang.
Acara ini diakhiri dengan pembagian hadiah kepada para peserta. “Saya sangat senang, materinya seru membuat saya yang awalnya ngantuk menjadi melek lagi, terima kasih Kak Sherly,” ucap Dimas salah satu peserta CFT.
Newsroom/Nurul Rahayu
Malang
[:en]MALANG. In order to stimulate teenagers’ imagination and train them to be creative, Rumah Zakat Malang held a program called Care For Teen (CFT). This weekly program presents a variety of education related to the development of adolescents today.
CFT this time review the material about “Unlimited Creativity”. This material was presented by Sherlynda Okta, one of lecturer at Universitas Brawijaya Malang. Initially the students were formed into 4 groups consisting of 3 groups of boy and 1 group of girl. Each group has 10 members. Each was given 3 sheets of newspaper. They are all asked to create masterpieces according to their own creativity.
After the creation, each group was welcome to present their creativity. The creativity they made was including ships, planes, caps, wallets, flutes, trumpets and much more.
At the end of the session Sherly explained that creativity should be honed from an early age, with creative can show to our interest in the future.
The event ended with giving the gift to the participants. “I am very happy, the material is exciting. It doesn’t make me sleepy. Thank you Kak Sherly,” said Dimas one of the CFT participants.
Newsroom / Nurul Rahayu
Malang
[:]