Batu Bara – Bencana sangat berdampak pada masyarakat terutama pada keselamatan jiwa, materi, psikologis, mata pencaharian dan kualitas hidup pada keluarga yang terdampak.
Bencana yang sering terjadi di manapun, kebanyakan korban nya adalah perempuan. Bahkan pasca bencana pun salah satu korban yang paling rentan adalah perempuan.
Hal itu, disebabkan karena perempuan memiliki tingkat resiliensi yang sangat rendah dalam menghadapi bencana.
Sehingga, menjadi sebuah konsekuensi dari sistem patriarki yang membelenggu dan mengesampingkan peran perempuan sebagai agensi yang juga memiliki daya untuk melawan bahaya yang mengancamnya, dan memiliki peran yang bisa berdampak pada manajemen penanggulangan bencana.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perempuan dalam manajemen penanggulangan bencana, Rumah Zakat berkolaborasi dengan beberapa komunitas perempuan yang ada di Desa Bandar Rahmat Kecamatan Tanjung Tiram Kab. Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Mulai dari PKK, Dhasawisma, Rumah Kreasi, Majelis Taklim, Kader Posyandu, Taman Kanak Kanak sampai dengan masyarakat perempuan lainnya, hadir dalam kegiatan tersebut.
Melalui Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB), Desa Bandar Rahmat yang telah dibentuk Rumah Zakat di tahun lalu, mengundang seluruh unsur komunitas perempuan dan juga masyarakat perempuan di Desa Bandar Rahmat dalam edukasi terkait manajemen dapur umum. Kegiatan berlangsung di Aula Balai Desa pada pukul 15:00 WIB pada Jumat, (31/01/2025)
“Kaum ibu tentunya lebih memiliki keunggulan meskipun terkadang sering dijadikan ensitas saja. Mulai dari edukasi ini Rumah Zakat berkeinginan peran perempuan di desa ini lebih kuat dan maksimal. Salah satunya bagaimana kedepannya perempuan di desa baik disegala lini usia bisa turut serta berperan dalam melakukan manajemen penanggulangan bencana, salah satunya Memanajemen Dapur Umum dan Makanan Bergizi” ungkap Fauzi sebagai Personal In Charge (PIC) Program Destana Bandar Rahmat.
Selain itu, harapannya makanan dapur umum bencana, jangan sampai terkesan makanan yang instan, melainkan desa dan masyarakat dapat berperan menyediakan makanan sehat dan bergizi.
Newsroom
Difa Lavianka
