[:ID]RUMAH ZAKAT MAKASSAR BERSAMA ZIS ROHIS LINTASARTA MENGGELAR KHITANAN MASSAL[:en]RUMAH ZAKAT AND LINTAS ARTA CARRIED OUT MASS CISCUMMCISSION IN MAKASSAR[:]

oleh | Des 17, 2018 | News

[:ID]

MAKASSAR (16/12). Rumah Zakat Makassar bersama ZIS Rohis Lintasarta membuka pendaftaran khitan gratis untuk anak-anak  yatim dan dhuafa. Kegiatan dimulai pukul 06:45 wita dengan pendaftaran & penimbangan peserta. Pada saat pendaftran peserta langsung diberikan snack & bingkisan berupa baju.

Lokasi penyelenggaraan Khitan Massal ini bertempat di Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya tepatnya di SMPIT-SMAIT AR RAHMAH. Dalam pembukaan acara dihadiri oleh ketua RW setempat RW.07 bapak H. Syahiruddun memberikan sambutan. Beliau menuturkan harapannya kegiatan seperti ini bisa dilakukan kembali dilain waktu. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Public Health Makassar ibu Salmiah Made, dan terakhir sambutan oleh Laode Mahkota sebagai perwakilan dari Lintasarta. Sebanyak 5 karyawan lintasarta yg hadir pada kegiatan tersebut. Acara dibuka secara simbolisasi dengan pemberian bingkisan & uang suka oleh lintasarta yg didampingi oleh ketua RW.07 & Public Health Makassar.

Sebelum melakukan proses khitan, terlebih dahulu dilaksankan pembacaan doa oleh Battiar S.Pd. Kemudian anak-anak diarahkan ke ruangan medis untuk kemudian di khitan. Untuk mengurangi ketakutan peserta khitan di ruang tunggu di berikan dongeng oleh kak rini dari tim dongeng keliling perpustakaan Makassar dengan Judul Muhammad sang pemberani.

Proses khitan dipantau berjalan lancar dengan menggunakan metode cauter. Beberapa peserta sempat down & mau mundur karena takut ketika sudah di meja tindakan. Tapi dengan kerja keras & penjelasan dari tim akhirnya sebagian besar anak mengerti & mau untuk di khitan.

Ibu Fatmawati selaku orang tua Ananda Awal sangat bersyukur karena tim berhasil membujuk anaknya. Awalnya Ananda memberontak ketika akan di khitan, bahkan ketika anestesi sudah dilakukan anaknya kabur dari ruangn.

“Alhamdulillah, dokter & Relawan Rumah Zakat sangat sabar membujuk anak saya, sampai akhirnya berhasil di khitan.”

Newsroom

Silvia Zakiah Itsnaini[:en]MAKASSAR (12/16). Rumah Zakat Makassar together with ZIS Rohis Lintasarta opened a free circumcision registration for orphans and poor people. The activity starts at 6:45 a.m. by registering & weighing participants. At the time of registration the participants were immediately given snacks & gifts in the form of clothes.

The location of the Mass Circumcision is held in Berua Village, Biringkanaya Subdistrict, precisely at SMPIT-SMAIT AR RAHMAH. In the opening ceremony the event was attended by local RW chairman RW.07 Mr. H. Syahiruddun giving a speech. He expressed hope that such activities could be carried out again at other times, followed by remarks by the Makassar Public Health Salmiah Made, and finally the remarks by Laode Mahkota as a representative from Lintasarta. A total of 5 cross-border employees attended the event. The event was opened symbolically by giving gifts & money liked by Lintasarta accompanied by the chairman of the RW.07 & Public Health Makassar.

Before carrying out the circumcision process, a prayer reading is carried out by Battiar S.Pd. Then the children are directed to the medical room for circumcision. To reduce the fear of circumcision participants in the waiting room, a fairy tale was given by kak rini from the fairytale team around the Makassar library with the title Muhammad the brave.

The circumcision process is monitored to run smoothly using the cauter method. Some participants were down and wanted to step down because they were afraid when they were on the action table. But with hard work & explanation from the team, most of the children understood and wanted to be circumcised.

Ms. Fatmawati as Ananda Awal’s parents was very grateful because the team managed to persuade her child. Initially Ananda rebelled when he was going to circumcision, even when the anesthesia had been carried out her child fled from the room.

“Alhamdulillah, doctors and volunteers from Rumah Zakat were very patient in persuading my child, until finally they were circumcised.”

Newsroom

Silvia Zakiah Itsnaini[:]