JAKARTA. Rumah Zakat menargetkan 10 patner baru dari lembaga keuangan perbankan di tahun depan guna mempermudah donatur, dalam hal ini perorangan (nasabah) atau korporasi, yang akan akan memberikan zakatnya melalui perbankan.
\”Kita akan menambah sekitar 10 bank lagi di tahun depan, dari jumlah saat ini yang sebanyak 18 bank, ladi tahun ini kita coba fokuskan layanan perbankan terutama electronik clianel (e-chanel) dengan 18 bank, terutama pembayaran zakat atau infaq melalui ATM (Automatic Teller Machine,\” tandas Chief Executive Officer Rumah Zakat, Rachmat Ari Kusumanto di sela peluncuran brand baru Rumah Zakat di Jakarta, Rabu (14/2).
Menurut dia, infrastruktur ehanel ini sangat penting mengingat, ketika mendekati hari raya biasanya donasi dari masyarakat mencapai volume yang sangat besar. \”Pernah di tahun lalu ada donatur kita yang harus antri panjang untuk menyerahkan zakat sekitar Rp 4 miliar, ini karena ifrastruktuur kita masih minim,\” tukas Rachmat.
Dia menungkapkan, pembentukan atau kerjasama dengan 18 bank dalam menghadirkan layanan e-chanel baru dimulai bulan Agustus tahun lalu. \”Jadi tahun ini kita fokuskan dulu yang 18 bank itu dengan layanan e-chanel, mungkin nanti ada program lain yang akan dikembangkan seperti tabungan atau yang lainnya. Karena pengumpulan dana melalui fasilitas ini masih kecil, di bawah 10%,\” katanya.
Head of Syariah Banking Bank OCBC NISP Fajar Adi Widodo di kesempatan yang sama membenarkan, bahwa untuk tahun ini pihaknya akan mensuport Rumah Zakat dengan layanan e-chanel melalui ATM. \”Ini kerjasama pertama kita dengan Rumah Zakat. Kita coba hadirkan opsi pembayaran di ATM untuk pembayaran zakat atau infaq. Selanjutnya mungkin nanti kita akan hadirkan layanan tabungan kurban, dan layanan syariah lainnya. Sekarang kita sosialisasikan dulu e-clvmel ini,\” kata Fajar usai menandatangani kerjasam layanan e-chanel dengan Rumah Zakat yang tempat yang sama.
Di tahun ini, lanjut Rachmat, Rumah Zakat menargetkan pengelolaan dana zakat mencapai Rp212,411 miliar. Meningkat dari catatan tahun 2009 yang sebesar RplO7 miliar. Adapun dari total pengelolaan dana sebesar Rp212,411 miliar itu rencananya akan disalurkan melalui Zakat Rp45,696 miliar, Infaq Rp22,128 miliar, Program Senyum Rp 120,467 miliar, Ramandhan Rp5,712 miliar, dan Kurban Rpl8,407 miliar.
\”Hingga saat ini kita sudah berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp 27 miliar. Kita berharap akan terus berkembang, mengingat catatan pengumpulan dana zakat oleh lembaga amil zakat selalu tumbuh setiap tahunnya,\” katanya.
Namun, lanjut dia, kendati tercatat potensi dana zakat terus meningkat setiap tahun, pangsa pasar yang belum tersentuh masih sangat besar. Mengutip survei terakhir PIRAC di 10 kota besar di Indonesia, tukas Rachmat, terungkap bahwa potensi dana zakat di Indonesia mencapai Rp 20 triliunan, meningkat hampir 100 kali lipat jika dibanding dengan tahun 2007 yang . jumlahnya mencapai Rp 9,09 triliun.
Adapun rata-rata nilai nominal pengeluaran zakat (muzzaki) atau jumlah zakat yang dibayarkan per muzzaki, tahun 2004 sebesar Rp A16 ribu per orang per tahun. Angka tersebut terus meningkat menjadi Rp 684.550 per orang per tahun. Hingga akhir tahun 2009, total penerimaan semua LAZNAS baru mencapai Rpl triliun. \”Rumah Zakat berpartisipasi sekitar 14% dari total penerimaan LAZNAS itu. Total pengumpulan dana kita di tahun 2009 sebesar RplO7 miliar,\” kata Rachmat.
Sebelumnya komposisi fundrising organisasi pemberi zakat di tahun 2008 antara lain 57% LAZNAS, 26% BAZDA, 13% BAZDA Kabupaten Kota, dan 4% LAZDA. Dari komposisi tersebut total market share perolehan dana 2008 tercatat sebesar Rp 505.322.320.526. Rumah Zakat menyumbang Rp 71,4 miliar atau 17% dari total market share tersebut. Angka itu terus meningkat, terlihat dari catatan perolehan dana Rumah Zakat Indonesia di tahun 2009 mencapai Rp 107,3 miliar.
Saat ini total donatur Rumah Zakat berjumlah 61.547, dengan total SDM 373 amil/orang, 45 Kantor Cabang dan Pusat, 120 Wilayah Integrated Community Development (ICD), B Sekolah Dasar Juara, 7 Rumah Bersalin Gratiis, 22 Layanan Bersalin Gratiis, 50 Armada Kesehatan Mobil Jenazah, dan 14 Empowering Centre.
Brand Baru
Rumah Zakat menyempurnakan diri menjadi Non Government Organization (NGO) bertaraf global dengan melakukan rebranding dalam bentuk logo serta nama yang semula Rumah Zakat Indonesia menjadi Rumah Zakat Rebranding menjadi ikhtiar Rumah Zakat membangun reputasi jauh lebih baik dalam bidang filantropi dan pemberdayaan sosial, juga menguatkan karakternya menuju \”World Class Socio- Religlous NGO\”.***
Sumber: http://bataviase.co.id/node/170947