[:ID]SEMARANG. Minggu (17/12) lalu, Rumah Zakat dan Cita Sehat menggelar pengobatan gratis bagi korban banjir yang telah menggenang 10 Desa di Kecamatan Sayung.Pengobatan gratis digelar di Masjid Al-fattah Pondok Raden Fattah 1, RW 4 RT 5, Kel. Sriwulan, Kec. Sayung, Kab. Demak.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.45 WIB tersebut diawali dengan penyuluhan kesehatan tentang PHBS serta penyakit paska banjir yang disampaikan oleh dr. Rifka Widyaningrum.
Pengobatan dimulai dengan terlebih dahulu mendaftar, kemudian warga diarahkan untuk cek tensi dan timbang badan, lalu konsul dokter dan mendapatkan obat dari apoteker. Acara berlangsung efektif selama 3 jam. 85 warga tercatat hadir dalam kegiatan tersebut.
Cita Sehat sebagai mitra pelaksana Rumah Zakat dalam bidang kesehatan membawa tim beranggotakan 11 orang yang merupakan tim medis mulai dari perawat, dokter hingga apoteker beserta para relawan yang membantu kegiatan.
“Acara pengobatan seperti ini sangat dibuthkan oleh warga kami, yang terdampak banjir Rob setiap tahunnya, kami berharap kegiatan seperti ini konsisten dilakukan, terimkasih Rumah Zakat atas kepduliannya,” tutur Bashiron, Ketua RT 05.
Newsroom/ Nurul Rahayu
Semarang[:en]SEMARANG. Sunday (17/12), Rumah Zakat and Cita Sehat held free treatment for flood victims who have pooled 10 villages in Sayung district. Free treatment was held at Masjid Al-Fattah, Sayung district.
The activity started at 08.45 WIB with health education about PHBS and post flood diseases delivered by dr. Rifka Widyaningrum.
Treatment begins by first registering, then the residents are directed to check the tension and weigh agency, then consult the doctor and get the medicine from the pharmacist. The event lasted effectively for 3 hours. 85 residents were registered in the event.
Cita Sehat as the implementing partner of Rumah Zakat in the health field brought 11 members of the team which is a medical team ranging from nurses, doctors to pharmacists and volunteers who help activities.
“This kind of treatment is very much needed by our community, affected by Rob’s flood every year, we hope such activities are consistent,” said Bashiron, one of the residents.
Newsroom/ Nurul Rahayu
Semarang
[:]