[:ID]Banyuwangi (5/8), Rumah Zakat bersama YMM Freeport salurkan bantuan perlengkapan masjid di Dusun Krajan Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi tepatnya di masjid Nurul Islam, salah satu masjid yang terdampak gempa Nusa Dua beberapa pekan yang lalu.
Gempa berkekuatan 6,0 SR yang mengguncang wilayah Bali dan Jawa Timur mengakibatkan kerusakan di beberapa titik, salah satunya adalah Masjid Nurul Islam di Banyuwangi.
Masjid Nurul Islam merupakan satu satunya masjid yang dimiliki oleh warga yang berada di daerah pesisir pantai Rajegwesi dan di gunakan sekitar 260 KK atau sekitar 760an Jiwa. Dampak gempa beberapa pekan lalu menyebabkan masjid Nurul Islam terpaksa dirobohkan dikarenakan apa yang tampak luarnya hanya terlihat patah teras namun pada kenyataannya di dalam ruangan semua bagian masjid retak dan tidak memungkinkan hanya sebatas direnovasi, perlu adanya pembongkaran serta pembangunan ulang dengan pondasi tahan gempa. Sehingga TPQ dan TK Miftahul Huda yang berada satu lokasi dengan masjid Nurul Islam yang sedang dirintis dan masih dalam tahap pembangunan terpaksa direlokasi dengan jarak yang cukup jauh.
Tim Rumah Zakat dalam perjalanan menuju Lokasi membutuhkan waktu sekitar 4 jam dari Kota Banyuwangi sampai ke Rajegwesi Desa Sarongan Kandangan. Dalam perjalanannya, ternyata Jalan yang di lalui tidak semuanya jalan Aspal namun harus melewati Jalanan yang berbatu.
Mengetahui hal tersebut, Tim Rumah Zakat Beserta YMM Freeport menyatakan kepeduliannya dalam bentuk penyaluran bantuan yang disalurkan berupa karpet masjid, Al qur’an, Iqro’, mukenah dan sarung.
Pak Hamim selaku ketua ta’mir sekaligus ketua pembangunan Masjid menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada Rumah Zakat, terlebih atas bantuan karpet yang dirasa sangat tepat guna, mengingat dalam waktu dekat akan diadakan Sholat Idul Adha di Masjid yang saat ini sudah rata dengan tanah. Beliau berharap setelah pembangunan Masjid usai, kegiatan TPQ dan TK dapat kembali sebagaimana mestinya serta proses pembangunannya yang terhenti juga dapat dilanjutkan.[:en]Banyuwangi (5/8), Rumah Zakat together with YMM Freeport help distributed mosque equipments in Krajan Hamlet in Sarongan Village, Pesanggaran subdistrict, Banyuwangi Regency, precisely in the Nurul Islam mosque, one of the mosques affected by the Nusa Dua earthquake a few weeks ago.
The magnitude was 6.0 quakes that rocked the regions of Bali and East Java causing damage at several points, one of which was the Nurul Islam Mosque in Banyuwangi.
Nurul Islam Mosque is the only mosque owned by the residents in the coastal area of Rajegwesi and around 260 families or 760 people uses the mosque. The impact of the earthquake a few weeks ago forced the mosque to be torn down. Although what appeared outside was only a broken terrace, but there are cracks all around the inside which the condition does not allow for a renovation. The funds needed for demolition and rebuilding the mosque are provided by the Earthquake-resistant Foundation. As a result, the TPQ (Quran Learning House) and Miftahul Huda Kindergarten who are in the same location as the Nurul Islam mosque that are still under construction must be relocated at a considerable far distance.
The Rumah Zakat Team took about 4 hours from Banyuwangi City to Rajegwesi Sarongan Village Kandangan. The journey was rough, as it turns out that not all the roads are built and they must pass through a road of rocks and sand.
Knowing this, the Rumah Zakat Team along with YMM Freeport expressed their concern in the form of channeling aid distributed in the form of mosque carpets, the Qur’an, Iqro ‘, mukenah and sarong (clothings worn over) .
Mr. Hamim as the head of ta’mir as well as the head of the mosque’s construction expressed his deep gratitude to the Alms House, especially for the help of providing the carpets which was felt to be very useful, considering that in the near future there will be Eid Al-Adha Prayers at the Mosque which is now all ready. He hoped that after the construction of the mosque was over, TPQ and the kindergarten activities could return as they should and the stalled construction process could also continue.[:]