[:ID]MEDAN. Adeka adalah salah satu kader ASI di Klinik RBG (Rumah Bersalin Gratis) Rumah Zakat Medan di Jl. Setia Budi No. 46 Tanjung Sari. Wanita berusia 28 tahun ini merupakan salah satu kader yang aktif di Klinik. Keterangan yang didapat dari Manager Klinik RBG Medan, Dokter Fitria mengatakan bahwa dua minggu lalu, Adeka divonis dokter menderita penyakit Bell’s Palsy.
Bell’s Palsy merupakan penyakit kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah yang yang bersifat sementara. Kondisi ini menyebabkan salah satu sisi dari wajah akan terlihat “melorot”. Penyakit ini memiliki banyak gejala diantaranya wajah yang tidak simetris, kelopak mata yang tidak dapat menutup sempurna, gangguan pengecapan serta sensasi mati rasa (baal/kebas) pada salah satu sisi wajah.
Setelah divonis menderita Bell’s Palsy, Adeka harus melakukan berbagai rangkaian pengobatan seperti CT scan dan fisioterapi. Pengobatan tersebut sempat tertunda karena masalah ekonomi yang dialaminya. Sampai akhirnya Dokter Fitria bercerita masalah Adeka kepada Rumah Zakat. Pada Selasa (25/07), Rumah Zakat sebagai lembaga kemanusiaan memberikan bantuan kesehatan berupa uang kepada Adeka.
“Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk biaya CT scan terlebih dahulu. Terima kasih pada Rumah Zakat dan donatur yang telah memberi bantuan kesehatan kepada saya. Biaya ini akan saya pergunakan dengan baik,” tutur Adeka.
Newsroom/Nurul Rahayu
Medan
[:en]MEDAN. Adeka is one of the ASI (breast milk) cadre at RBG Clinic of Rumah Zakat Medan at Jl. Setia Budi No. 46 Tanjung Sari. This 28-year-old woman is one of the active cadres in the Clinic. Information obtained from RBG Clinic Manager Medan, Doctor Fitria said that two weeks ago, Adeka was sentenced by a doctor suffering Bell’s Palsy disease.
Bell’s Palsy is a disease of paralysis or weakness on one side of the facial muscle that is temporary. This condition caused by one side of the face will look “sag”. This disease has many symptoms such as faces that are not unsymmetrical, eyelids that cannot close perfectly, tasting disorder and numbness sensation on one side of the face.
Once convicted of suffering from Bell’s Palsy, Adeka has to perform various series of treatments such as CT scans and physiotherapy. The treatment was delayed due to economic problems. Until doctor Fitria talked about Adeka’s problem to Rumah Zakat, on Tuesday (25/07), Rumah Zakat as a humanitarian institution provided health assistance in the form of money for Adeka.
“I plan to use the money CT scans first. Thanks to Rumah Zakat and the donors who have provided me this health assistance. I will use this assistance properly, “said Adeka.
Newsroom / Nurul Rahayu
Medan[:]