[:ID]RUMAH ZAKAT AKAN MEMBINA 1.234 DESA BERDAYA DI 2018[:]

oleh | Apr 4, 2018 | News

[:ID]BANDUNG. (03/04) Pekerjaan besar dan transformatif dilakukan Rumah Zakat untuk mengubah cara warga membangun bangsa. Yaitu dengan menggeser perhatian dari kota ke desa, dan melibatkan sumber daya mikro di kampung dan desa-desa.

CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengakatan, menuju pembangunan Indonesia berbasis desa, pemerintah tidak boleh ‘ditinggal’ sendirian. Sehingga, harus ada campur tangan semua pihak dalam membangun Indonesia.

Kendati banyak mendapat sorotan karena dianggap terlalu berfokus pada pembangunan infrastruktur, abai membangun dan memberdayakan manusianya, UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa adalah pencapaian luar biasa.

Sejak tahun 2014, Rumah Zakat telah melihat bahwa desa akan menjadi pusat pertumbuhan baru. Aspek yang kurang disentuh, terutama pemberdayaan manusianya, menjadi fokus Rumah Zakat ketika menginisiasi program. Alhasil, pada tahun 2017, Rumah Zakat telah membina 1.056 Desa Berdaya di 172 kota/kabupaten di 21 Provinsi.

“Kami targetkan Rumah Zakat dapat membina 1.234 Desa Berdaya di 34 provinsi di tahun 2018. Jadi di semua provinsi ada Desa Berdaya binaan Rumah Zakat,” tutur Nur Efendi dalam keterangan pers yang diterima JawaPos.com, Jumat (30/3).

Desa Berdaya, kata dia, merupakan program pemberdayaan Rumah Zakat dalam cakupan wilayah desa, melalui pendekatan terintegrasi yaitu program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiap-siagaan bencana, dengan target tumbuh dan berkembangnya kelembagaan lokal yang berdaya untuk mengatasi permasalahannya sendiri.

Sementara itu, praktisi filantropi yang juga Staf Khusus Korkesra di DPR RI. Endy Kurniawan mengharapkan pembangunan desa yang bisa melesat untuk menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi negara, memang perlu waktu. Oleh sebab itu perlu kerja bersama berbagai pihak, dan keyakinan yang tinggi.

“Pertama kita membangun desa, dibantu dana langsung sekitar 10% dari APBN. Dana desa sudah nyata dirasakan manfaatnya, tidak saja oleh para kepala desa, tapi juga masyarakatnya. Mereka bangga jadi warga desa. Godaan pergi ke kota sudah jauh menurun. Lalu desa jadi mandiri. Berikutnya, desa yang akan tumbuh dan membangun Indonesia,” kata Endy Kurniawan.

Sumber : Jawapos[:]