[:ID]YOGYAKARTA. “Makanlah makanan yang kamu sukai tapi juga yang dibutuhkan tubuh.” Pesan ini mengawali penyuluhan kesehatan tentang pemilihan makanan sehat di PKK RW 2 Patehan. Pada Rabu Sore (04/10), PKK RW 2 Patehan bersinergi dengan fasilitator desa berdaya Rumah Zakat untuk desa Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Edy Dwi Daryapto menghadirkan penyuluhan tentang makanan sehat. Penyuluhan kali bertujuan untuk meluruskan mindset mengenai makanan, dimana kini makanan bukan lagi untuk pemenuhan kesehatan tapi lebih pada pemuas keinginan.
Makanan juga memiliki nilai ekonomi. Tampilannya yang menarik dan unik, juga rasanya yang membuat penasaran dan ketagihan menjadikan kita tertarik untuk menikmatinya. Kenyataannya, nilai ekonomi makanan jauh lebih menguasai daripada yang dapat kita melihat.
Makanan pun terus berkembang. Yang sebelumnya Nature Food (makanan alami) mendominasi, kini sebaliknya, Culture Food (makanan kultur/tren) yang merajai. Ini tampak dari kecenderungan masyarakat mengikuti tren makanan yang ada atau yang ramai di media sosial. Culture food ini kemudian memunculkan culture disease, atau bisa kita sebut dengan penyakit zaman ini.
Menurut riset kesehatan terbaru, hari ini banyak orang meninggal karena penyakit yang terkait dengan permasalahan pembuluh darah dan kanker, di antaranya: hipertensi, diabetes, dan stroke, juga gagal ginjal. Padahal 40-50 tahun yang lalu, penyakit terbesar di Indonesia adalah ISPA dan gastrointestinal (pencernaan). Sekarang berubah drastis. Kita memiliki penyakit seperti yang ada di negara-negara adidaya (AS dan Eropa) dengan tingkat ekonomi dan sumber daya kesehatan kita masih jauh tertinggal. Ternyata evolusi makanan berimbas pada evolusi penyakit dan 70% kesehatan bergantung pada pola makan kita.
Di akhir penyuluhan, fasilitator Rumah Zakat berpesan, “Kita adalah apa yang kita makan (dan minum). Atur makanan kita, insya Alloh kan didapatkan tubuh yang sehat dan manfaat.”
“Terima kasih dari Rumah Zakat dalam penyampaian pemilihan makanan sehat. Sangat bermanfaat. Semoga ibu-ibu lebih jeli dalam memilih menu makanan untuk keluarga,” pungkas Ibu Hj. Hertien Sri Sulistianingsih, Ketua PKK RW 2 Patehan.
Newsroom/Dani Suhardi
Yogyakarta
[:en]YOGYAKARTA. “Eat the foods you like and also what your body needs.” This message started a health counseling about healthy food in PKK RW 2 Patehan. On Wednesday afternoon (04/10), PKK RW 2 Patehan synergized with the facilitator of Rumah Zakat empowered village for Patehan village, Kraton subdistrict, Yogyakarta. The counseling aims to straighten the mindset about food, which is now no longer a food for the fulfillment of health but rather the satisfaction of desire.
Food also has economic value. The look is interesting and unique, it is also that makes the curious and addictive makes us interested to enjoy it. In fact, the economic value of food is much more masterful than we can see.
Food continues to grow. What previously Nature Food (dominating food) dominates, now on the contrary, Culture Food (food culture / trend) that rule. This can be seen from the tendency of the community to follow the existing food trends or crowded on social media. Culture food then raises the culture disease, or can we call this disease of the age.
According to the latest health research, today many people die from diseases related to blood vessel problems and cancer, including: hypertension, diabetes, and stroke, as well as kidney failure whereas 40-50 years ago, the biggest diseases in Indonesia are respiratory infection and gastrointestinal (gastrointestinal). Now it’s changing drastically. We have diseases like those in the superpowers (US and Europe) with our economic and health resource levels far behind. It turns out that food evolution has an impact on disease evolution and 70% of health depends on our diet.
At the end of the counseling, the facilitator of Rumah Zakat advised, “We are what we eat (and drink).” Organize our food, Inshallah, we get a healthy body and benefits. ”
“Thank you from Rumah Zakat in the delivery of healthy diet material. It is very beneficial. Maybe mothers are more observant in choosing the food menu for the family,” said Ibu Hj. Hertien Sri Sulistianingsih, Chairman of PKK RW 2 Patehan.
Newsroom / Dani Suhardi
Yogyakarta[:]