[:ID]LOMBOK. Diantara sisa puing rumah yang hancur, di Dusun Menggala Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Musdin (55) tengah mengumpulkan sisa bangunan rumahnya yang tersisa. Yang terlihat tinggal satu sisi yang menyisakan jendela, pintu, dan beberapa batang kayu penyangganya. Menurutnya rumahnya ikut hancur pasca gempa Lombok pada Minggu (5/8) lalu.
Satu bulan berlalu, dia dan seluruh korban pengungsi gempa sebagian besar masih diam ditenda. Bantuan yang datang belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan mereka. Air bersih, sembako, dan terpal merupakan beberapa kebutuhan mendesak yang sangat mereka harapkan.
Pengungsi di Lombok pada umumnya, dan di dusun tersebut khususnya mungkin masih trauma dengan gempa yang meluluhlantahkan pemukiman mereka. Selain doa, mereka berharap bantuan terus berdatangan hingga kehidupan mereka dapat
berjalan normal seperti sediakala.
“Semua rumah di dusun ini hancur, ngga ada yang tersisa. Kami berharap bantuan seperti air, sembako, dan terpal segera datang karena kalau musim hujan tiba kami pasti kerepotan”, katanya.
Selain rumah warga, gempa juga meluluhlantakan bangunan lain seperti masjid, sekolah dan juga gudang-gudang. Selain itu sejumlah jembatan juga retak akibat goncangannya.
Newsroom
Lailatul Istikhomah[:]