BATU BARA – Literasi
Budaya dan Kewarganegaraan merupakan kemampuan dalam mencerna atau memahami
dalam bersikap terhadap kebudayaan Indonesia yang mana menjadi identitas
bangsa.
Mengingat pentingnya juga menerapkan
literasi budaya dan kewarganegaraan kepada masyarakat terutama kepada anak
anak. Maka perlu dibangun strategi khusus untuk mengembangkannya. Dalam hal ini
Rumah Belajar Juara binaan Rumah Zakat di Desa Suka Maju membuka Sanggar Tari
Juara.
Hal ini mulanya berdasarkan permintaan para
orang tua agar anak anak mereka ada kegiatan lain selain belajar. Maka dari itu
Fauzi selaku Relawan Rumah Zakat mencoba mengembangkan program kelas kreatif
yang sudah berjalan, yang biasanya selama 2 atau 3 bulan sekali dilaksanakan
menjadi kegiatan rutin 1 pekan sekali. Maka dari itu Fauzi mencoba membuka
sanggar tari untuk anak anak di desa yang memiliki bakat tari tradisional
maupun tari kreatifitas.
“Besar harapan hadirnya sanggar ini sebagai
wadah menyalurkan minat dan bakat anak anak dibidang tarian. Karena memang ini
merupakan bakat yang tidak banyak diminati oleh anak anak zaman sekarang.
Ditambah lagi kedepannya mereka juga bisa mencoba melakukan performance di
depan umum dan lainnya,” ungkap Fauzi, Jum’at (09/6).
Siti Nurjannah merupakan tutor tari dan
beliau bersedia dan semangat untuk mengajar tari di Rumah Belajar Juara setiap
Jumat Sore.
Saat ini anak anak sedang fokus
menyelesaikan Tari Tapak Sirih atau Tari Persembahan yang merupakan ciri khas
tarian adat melayu saat momentum acara akan selalu ditampilkan sebelum memulai
acara.
Ketekunan Siti Nurjannah mulai terus
mengajarkan anak anak. Dan anak anak pun begitu sangat senang hadir setiap
pekannya.
Newsroom
Husni Thamrin/Amri Rusdiana
