Bencana, konflik sosial dan problem gizi buruk tentu tak selalu terjadi di bulan perayaan Idul Adha. Menjawab permasalahan tersebut, Rumah Zakat Indonesia sejak 5 tahun terakhir secara konsisten mengoptimalisasikan ibadah Qurban melalui program pengkornetan daging qurban. Kornet tersebut selanjutnya didistribusikan sepanjang tahun untuk aksi reaksi cepat maupun pemberdayaan desa binaan. Banyak keunggulan bisa diraih dari program ini :
? Kornet dapat bertahan hingga jangka waktu 3 tahun
? Tepat sasaran dalam pendistribusian daging qurban
? Lebih optimal dan mampu menjangkau pelosok Indonesia
? Pantang mubadzir
? Higienis dan praktis
? Mudah pendistribusian
? Efektif untuk pembinaan desa miskin
Data dari Dinas Pertanian Propinsi DIY Bidang Bina Produksi Peternakan menyebutkan bahwa selama tahun 2004, jumlah pemotongan hewan qurban meningkat cukup tajam dari tahun sebelumnya; Sapi : 8.052 ekor (naik 150%), Domba/Kambing : 34.310 ekor (naik 124%). Seandainya 1 ekor sapi kita nilai seharga Rp 5.000.000,- saja sementara harga per kambing Rp 500.000,- berarti paling tidak belanja qurban untuk 1 propinsi (DIY) sebesar Rp 57,415 Milyar, itu pun baru dengan asumsi harga minimal. Tentu ini jumlah yang sangat besar dan sayang bila dihabiskan hanya dalam 4 hari penyembelihan.
Mari bergabung bersama kami, saudara kita korban busung lapar dan gizi buruk di Tangerang, Indramayu, Mataram NTB, dan Yahukimo, Papua menunggu kepedulian kita. Kami juga masih terus membantu rehabilitasi korban pasca tsunami di Aceh dan beberapa lokasi rawan bencana. Pastikan Rp 795.000/qurban kambing atau Rp 6.850.000/qurban sapi mampu membahagiakan mereka yang tak cukup cerah tertawa di hari raya, menahan lapar karena dhuafa.
trieha