JAKARTA. Dia sosok yang pantang menyerah dalam menjalankan usahanya. Rispanita nama ibu dari dua orang anak yang bertempat tinggal di rumah sederhana Jl. Sambiloto IV RT 11 RW 06 Kel. Kayu Putih Kec. Pulo Gadung tersebut. Sebelum menjalankan usahanya, perempuan yang akrab disapa Riris ini adalah karyawati salah satu perusahaan di Jakarta. Di sana, dia bekerja untuk menambah penghasilan keluarga selama 7 tahun.
Setelah itu perempuan yang lahir 36 tahun lalu ini menjalankan sebuah usaha konveksi seragam sekolah dan membuat bedcover selama 3 tahun. Wanita pekerja keras ini sejak dulu mempunyai hobi memasak. Namun kala itu membuat kue hanyalah usaha sampingan saja. ”Jika ada waktu luang saya menerima pesanan. Jadi belum serius. Namun alhamdulillah pelanggannya pada suka dengan kue buatan saya,” tutur Riris.
Kehidupan di Jakarta yang penuh persaingan memacunya untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Selain itu keinginannya untuk memberdayakan warga sekitar rumah menjadi salah satu semangat hidup agar bisa berguna di masyarakat. Pengalaman pahit pernah dirasakannya ketika mendapat orderan besar dan sudah mencurahkan semua pikiran, tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya. Namun ternyata hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
“Tapi suami, tetangga dan saudara selalu menyemangati agar saya terus maju dalam menjalankan usaha ini. Apalagi saya benar-benar ingin membantu suami agar kehidupan kami menjadi lebih baik sehingga nantinya dapat membantu sesama,” ujar Riris.
Hingga akhirnya Riris bertemu dengan Syarif Hidayat, Membership Relation Officer (MRO) Rumah Zakat yang saat itu yang mengajaknya mengikuti pelatihan Cake House di Empowering Centre. Awal mulanya dia bukanlah peserta yang masuk terlebih dahulu. Namun dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh, Riris berupaya untuk menjadi salah satu peserta pelatihan Cake House yang terbaik.
“Setelah mendapatkan pelatihan Cake House dari Rumah Zakat maka saya mulai konsentrasi pada usaha membuat kue yang merupakan hobi saya. Dulu saat usaha bikin kue sebagai sampingan, keuntungan saya tidaklah seberapa. Namun sekarang penghasilan Saya setelah dapat pelatihan Cake House perharinya mencapai Rp 350.000,” ungkap ibu dari Syafika Zuhdina dan Shafia Zulfadina itu.
Selain menjajakan kue di toko yang berada di rumahnya, Riris harus melayani pesanan kue yang datang kepadanya hampir setiap hari. Banyaknya pesanan membuat perempuan asal Sumatera Barat ini harus meminta bantuan dari para peserta Cake House lainnya. Hal itu tentunya dapat menjadi sumber pemasukan bagi ibu-ibu lainnya.
Setelah meraih sukses dalam berjualan kue, Riris pun bersedia untuk memberikan pelatihan kue secara gratis kepada ibu-ibu lainnya di Cake House. “Alhamdulillah setelah itu selalu saja banyak pesanan dari orang dengan orderan yang cukup besar,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai rahasia sukses, Riris menyakatan bahwa tidak takut untuk mencoba hal baru dalam berusaha adalah hal yang harus dimiliki setiap orang bila ingin menjadi pengusaha. “Kita harus terbuka dalam menerima masukan dari luar, serta tak lupa ikhlas dan tulus dalam melakukan suatu hal,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai apa keinginannya saat ini, istri dari Husni Effendi itu berharap dapat membuka cabang toko kue di beberapa wilayah di Jakarta. Hal itu tentunya tak hanya bisa menambah penghasilan Riris, tapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga Jakarta.
Meski memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar, Riris tak lupa untuk selalu mengajarkan ilmu agama kepada kedua anaknya. “Saya sangat berharap Syafika dan Shafia menjadi anak-anak soleh. Sebab anak itu kan tabungan kita di akhirat, jadi harus dididik dengan baik sehingga mereka berbakti kepada kedua orang tua,” ungkap Riris penuh harap.
Newsroom/Renaldo
Jakarta