[:ID]
SIGI. Sore itu seorang anak di sekitar tenda dapur umum pengungsian PT Adaro di Desa Lolu kecamatan Sigi Biro Maru kabupaten SIGI. Namanya Riski, kurang lebih sudah 9tahun tidak sekolah. Riski adalah seorang anak yang luar biasa. Meski tidak lagi sekolah, setiap hari ia membagi waktunya untuk pergi mengaji, tidak lupa mengerjakan sholat dan rutinitasnya membantu sang nenek menjual barang dagangannya.
Dengan berjalan mengelilingi sekitar jalan desa lolu, dengan semangat dan keikhlasannya Riski berjualan es kacang, dan es cokelat. Berjualan bisa menghabiskan waktu seharian. Riski mengaku jarang sekali ia bermain, bergabung bersama teman-temannya, dia juga bercerita telah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya sejak masih kecil.
“Saya sekarang tinggal sama nenek saya di tenda pengungsian, kedua orangtua saya sudah meninggal saat masih usia 3 tahun yang membesarkan dan menjaga saya sekarang adalah nenek, Jika saya bermain sama teman-teman nanti berarti saya tidak bisa membantu nenek jualan es nanti.” Jelas Riski kepada Relawan Rumah Zakat.
Banyak hikmah yang bisa diambil dari cerita adik kita, Riski. Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan, Allah masih melengkapi kedua orang tuamu hidup bersamamu, Allah masih memberikan Nikmat Harta dan dan keluarga yang banyak, namun engkau masih mengeluh. Syukuri Nikmat Allah Insyaa Allah akan Allah tambahkan Rezekimu.
Newsroom
Silvia Zakiah Itsnaini[:en]SIGI. That afternoon a child around the Rumah Zakat – Adaro public kitchen in Lolu Village, Sigi Biro Maru sub-district, Sigi district. His name is Riski, it’s been 9 years or not. Riski is an extraordinary child. Even though he is no longer attend school, every day he divides his time to go to learn Quran, does not forget to pray and his routine helps the grandmother to sell her merchandise.
By walking around lolu village road, with enthusiasm and sincerity Riski sells mung bean ice and chocolate ice. Selling can take a whole day. Riski admitted that he rarely play, join his friends to play, he also told Rumah Zakat volunteer that he had been left by his parents since he was little.
“I now live with my grandmother in a refugee camp, my parents have died when I was 3 years old, raising and looking after me now is my grandmother. If I play with friends it means that I can’t help my grandma to sell these ices,” Riski told Rumah Zakat Volunteers.
Many lessons can be taken from the story of Riski. So which of your Lord’s Favors do you deny, God still equips your parents with you, God still gives you Treasure and many families, but you still complain. Thank God the blessing of Allah.
Newsroom
Silvia Zakiah Itsnaini
[:]