Sahabat Zakat, rendah hati merupakan sifat yang sangat dianjurkan di dalam Islam. Mereka yang mempunyai sifat rendah hati telah memahami bahwa segala sesuatu yang ada pada dirinya adalah mutlak milik Allah, seperti kekayaan, kecerdasan, jabatan, dan keluarga, mereka meyakini itu semua adalah fana yang bersifat sementara.
Rendah hati atau tawadhu bertolak belakang dengan sombong atau takabur. Orang yang memiliki sifat rendah hati cenderung memandang dirinya tidak lebih dari orang lain. Sebaliknya, sifat sombong adalah mereka yang merasa dirinya paling benar dan merasa mampu melakukan apapun tanpa bantuan orang lain.
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS Al Furqan ayat 63).
Sifat rendah hati sudah dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Meskipun beliau mempunyai jabatan tinggi dan diutus menjadi Rasul, namun beliau tetap memposisikan dirinya sebagai manusia biasa yang tetap rendah hati dan tidak sombong. Bahkan Nabi Muhammad diakui dunia karena perangainya yang mulia. Para sahabat bahkan orang yang memusuhinya pun mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah pribadi yang rendah hati dan jujur.
Dalam Manajemen Cinta Sang Nabi karya Sopian Muhammad yang dilansir dari Republika menjelaskan bahwa Rasul tidak mengizinkan para sahabatnya berdiri dan menyambut kedatangannya. Tulusnya cinta beliau kepada sesama manusia menjadikan Nabi Muhammad merasa tidak perlu diperlakukan istimewa dengan penghormatan yang berlebihan.
Diceritakan dalam sebuah perjalanan, Rasulullah dan sahabatnya menyembelih seekor domba. Tugas pun dibagi di antara para sahabat untuk mengolah daging domba tersebut. Ada yang mencari kayu bakar, menyiapkan tempat memasak, serta mengolah daging dan memasaknya.
Kemudian Rasulullah melibatkan diri dengan mencari kayu bakar. Para sahabat pun langsung meminta Rasulullah agar tidak perlu ikut mencari kayu bakar. Namun dengan tenang, beliau menjawabnya: “Aku tidak ingin lain sendiri dibandingkan sahabat-sahabatku. Allah tidak senang melihat seseorang berbeda dari sahabat-sahabatnya,” tegas Rasul.
Selain sudah dicontohkan oleh Rasul melalui kepribadiannya, seseorang yang rendah hatipun akan mendatangkan banyak rezeki dan manfaatnya. Orang yang tawadhu akan diangkat derajatnya oleh Allah.
“Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya.” (HR Imam Muslim)
Semoga kita semua dikaruniakan sifat rendah hati atau tawadhu yang bisa mendatangkan magnet rezeki dan pertolongan Allah dalam kehidupan kita.
