BANDUNG. (2/12). Diklat Siaga Bencana Relawan RZ tahap pertama sukes terlaksana di Bumi Perkemahan Gunung Puntang, Bandung Selatan.
Diklat Siaga Bencana yang digelar sejak tanggal 28 hingga 30 November ini, bertujuan untuk membentuk relawan RZ yg cepat tanggap dalam urusan kebencanaan dan mampu turun k lokasi minimal dalam 3 jam pertama. Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Faiz selaku Program Management Division RZ, bahwa para relawan diharapkan bisa hadir di satu jam pertama setelah assesment, satu jam kedua proses pembentukan tim dan satu jam ketiga proses penyaluran bantuan.
“Diklat Siaga Bencana relawan RZ dikemas dalam porsi leader, karena peserta adalah para kordinator di wilayahnya masing-masing dalam hal kebencanaan, pelatihan ini ditujukan untuk mencetak para jenderal bukan prajurit,” tutur Bayu Gawtama selaku Danlap relawan RZ.
Diklat Siaga bencana Relawan RZ tahap pertama diikuti oleh 17 peserta dari seluruh Pulau Jawa yg terdiri dari 12 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Selepas diklat Siaga Bencana ini, setiap peserta diberikan waktu 1 bulan untuk membentuk tim diwilayahnya dan telah mengikuti pelatihan kebencanaan seperti dari PBD, Basarnas, PMI dan sebagainya.***
Newsroom/Nurmansyah
Bandung
BANDUNG. (2/12). RZ has successfully organized the first education and training program of disaster preparedness in Puntang Campground, South Bandung.
This program had been implemented in 3 days from November 23rd to 30th, 2014. Ahmad Faiz, Program Management Division of RZ, said the program is implemented to prepare a rapid response volunteer team that is able to help the disaster victims at least in 3 hours.
The program was organized and delivered for leaders because the participants are the coordinator of each region.
There were 17 volunteers who participated in disaster preparedness education and training this month. All of them come from various regions in Java. They are consisted of 12 male and 5 females. After the implementation of the program, each volunteer is assigned to create their own team in a month and join in various disaster preparedness training organized by other institutions and government.***
Newsroom/Nurmansyah
Bandung