GARUT. (25/02) Seratusan rumah rusak akibat bencana pergerakan tanah melanda Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu. Komandan Koramil Cisompet menuturkan bahwa sampai sekarang setidaknya ada 128 rumah yang mengalami rusak sedang dan berat akibat pergerakan tanah yang sudah terjadi pada hari Jumat (19/02). Pergerakan tanah itu membuat sawah dan jalan terjadi rekahan, tembok rumah retak, dan terjadi pergeseran.
Warga Dusun Ciawi, Desa Sindangsari Kec. Cisompet Kab. Garut semenjak kejadian pergeseran tanah tersebut hingga saat ini masih mengungsi. Masyarakat khawatir akan terjadinya pergesaran tanah susulan. Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, Relawan RZ Bandung telah berada dilokasi sejak Selasa kemarin dan bersinergi dengan aparat setempat dan beragam komunitas lainnya telah mendirikan dapur umum.
Pardiman selaku coordinator Relawan RZ Bandung menuturkan bahwa kalau siang warga beraktifitas seperti biasa, menjelang malam setelah shalat Isya camp tenda pengungsi mulai dipadati oleh anak-anak dan Ibu-ibu, sementara bapak-bapaknya tetap berada di rumah masing-masing untuk berjaga-jaga.
“Setiap hari getaran masih dirasakan retakan tanah semakin melebar, BPBD menyarankan agar tidur dilapangan dan jauh dari bangunan” jelas Pardiman. “Saat ini kebutuhan warga berupa tenda, dapur umum, dan MCK masih kurang,” tambahnya lagi.
Pada saat kejadian sempat terdengar ledakan misterius dan pergesaran tanah ini menyebabkan retakan tanah memanjang sekitar 50 meter dan merusak 128 rumah. Menurut Kabid. Kedaruratan dan Logistik BPBD Garut, Rahmat Supriatin memprediksi suara ledakan yang muncul dari dalam tanah tersebut dipicu akibat pergerakan tanah labil.***
Newsroom/Pardiman
Garut
